“Bekalnya (uang) juga didapat secara dadakan,” katanya sambil tertawa.
Pada akhir pekan, lapak bubur milik Siti ramai pengunjung, dan penghasilannya bisa mencapai Rp1,5 juta per hari.
Namun, pada hari-hari biasa, penghasilan tersebut hanya cukup untuk membeli bahan-bahan bubur kembali.
“Untuk saat ini, kami hanya bisa menggunakan hasil usaha ini untuk makan, belum lebih dari itu,” tambahnya.
Baca Juga:Ternyata Sumedang dan Garut Adalah Penyuplai Tembakau Terbesar di Jawa BaratWisata Sejarah Penuh Nilai di Keraton Sumedang Larang
Siti berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga beras, karena kenaikan harga beras berdampak pada usahanya.
“Kami menggunakan beras dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Harga tersebut terus naik, tetapi saya tidak menaikkan harga jual bubur. Semoga pemerintah segera menstabilkan harga beras,” ujarnya.
Demikian pembahasan mengenai Wanita Cantik Lulusan Unwim Pilih Bantu Orang Tua Jualan Bubur di Tanjungsari Sumedang.***