sumedangekspres – Hujan Deras dan Longsor di Leuwiliang, Kewaspadaan Bersama dalam Menghadapi Bencana Alam, Pada tanggal 22 November 2023, Kabupaten Bogor dan sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi diwarnai dengan peristiwa tragis akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda.
Hujan Deras Mengakibatkan Longsor di Leuwiliang
Lokasi yang terkena dampak paling parah berada di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, yang tertimbun Longsor di Leuwiliang akibat cuaca ekstrem ini.
Muhamad Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama telah menyebabkan tanah menjadi labil dan pecah.
Baca Juga:Penutupan Program PKW Sumedang Level Platinum di LPKMUPTD BLK Sumedang Gelar Pelatihan Ditargetkan Untuk Produktivitas Tenaga Kerja
Hal ini tidak hanya memicu banjir, tetapi juga Longsor di Leuwiliang yang menyebabkan akses jalan tertutup, menimbulkan kerusakan pada satu unit rumah, dan membuat dua keluarga terpaksa mengungsi.
Dampaknya tak hanya terbatas pada Kampung Cisarua Desa Purasari saja, namun juga merambah ke Desa Puraseda di Kecamatan Leuwiliang.
Di Desa Puraseda, sebagian wilayah persawahan dan rumah penduduk terkena imbas banjir, meskipun telah segera dibersihkan.
Kejadian ini menggambarkan betapa rawannya kondisi alam dihadapi oleh manusia.
Meskipun kemajuan teknologi telah membantu dalam memprediksi cuaca, namun ketika alam berbicara dengan kekuatan yang tak terduga, dampaknya dapat sangat merusak.
Terlebih lagi, daerah-daerah yang memiliki kemiringan tanah yang tinggi, ketika terkena hujan deras, rentan terhadap risiko Longsor di Leuwiliang yang mematikan.
Kita disadarkan kembali akan pentingnya kesigapan dalam menghadapi bencana alam.
Peran pemerintah dalam memastikan infrastruktur tangguh dan sistem peringatan dini yang efektif menjadi sangat krusial.
Namun, keterlibatan masyarakat dalam penerapan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan juga tak kalah pentingnya.
Baca Juga:Erwan Setiawan Pensiun Jadi Wabup Kini Jadi Pengusaha KembaliWolbachia Penanggulangan DBD atau Bisnis Kesehatan Mematikan
Bencana alam seperti ini seharusnya menjadi panggilan bagi kita semua untuk lebih serius mempertimbangkan tindakan perlindungan lingkungan.
Pengelolaan tanah yang berkelanjutan, penanaman vegetasi yang tepat, dan pendidikan masyarakat tentang mitigasi bencana perlu ditingkatkan secara kolektif.
Kita tidak bisa mengontrol alam, tetapi kita memiliki kendali atas upaya kita dalam mempersiapkan diri dan mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi alam yang tidak terduga.