sumedangekspres – Tanggung Jawab Bersama dalam Mengatasi Krisis Sampah di Jawa Barat, Provinsi Jawa Barat kini dihadapkan pada sebuah permasalahan serius yang mempengaruhi keberlangsungan lingkungan krisis sampah yang semakin memburuk.
Kabar tentang penutupan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada 1 Januari 2024, memunculkan urgensi untuk mengatasi kondisi ini.
Penutupan TPAS Sarimukti merupakan langkah yang tak terelakkan karena kapasitasnya telah melebihi batas.
Baca Juga:Menyoal Harta Kekayaan Firli Bahuri SensasionalAfrika Selatan VS Z10Nis Isr4el, Afrika Selatan Memutuskan Menutup Kedutaan Besar Israel
 Mengatasi Krisis Sampah di Jawa Barat
Daerah-daerah seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat telah lama mengirimkan sampahnya ke sana.
Insiden kebakaran hebat baru-baru ini semakin mempersulit situasi, membatasi kemampuan tempat tersebut dalam menerima sampah yang terus bertambah.
Menanggapi hal ini, Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat rumah tangga.
Pilah-pilah sampah dari sumbernya, bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah, tapi juga kewajiban setiap individu untuk menjaga lingkungan.
Dia menyarankan untuk mulai dari sumber dengan memilah sampah organik dan non-organik, mengurangi penggunaan plastik kresek, dan menyimpan sampah kering seperti kertas, plastik, dan kaleng secara terpisah.
Dia juga menegaskan pentingnya memisahkan sampah basah untuk menghindari aroma tidak sedap.
Langkah konkret seperti surat edaran Dinas Lingkungan Hidup KBB dan instruksi Bupati Bandung Barat menunjukkan bahwa pemerintah setempat telah mengambil langkah untuk mengelola masalah sampah ini.
Baca Juga:Perebutan Lahan Cijeruk Bogor Perusahaan dan Warga MendebarkanPerbaikan Jalan Legok-Conggeang Bakalan Cepat Selesai
Seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk bekerja sama dalam menghadapi situasi ini dengan cara mematuhi instruksi yang diberikan.
Diharapkan masyarakat bisa membuat penampungan sementara untuk menyimpan sampah kering seperti kertas atau kaleng, sehingga tidak mencampur dengan sampah basah.
Kesadaran bersama dalam memilah sampah di tingkat rumah tangga akan memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar.
Kerjasama dari semua pihak diperlukan untuk mengatasi krisis sampah ini.
Setiap individu, mulai dari warga biasa hingga pemerintah setempat, memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan mengatur ulang cara kita memandang dan memilah sampah, kita dapat memberikan kontribusi nyata untuk lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.