“Memang ini proyek yang sangat besar, dengan investasi kurang lebih 30-an triliun Rupiah,” ucap Jokowi, merinci besarnya nilai investasi yang diperlukan untuk mewujudkan proyek ini.
Harapan Presiden Jokowi Terhadap Kawasan Industri Pupuk
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan harapannya agar pabrik pupuk yang akan dibangun di kawasan ini dapat memiliki kapasitas produksi yang mencukupi. Dia menetapkan target kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahunnya.
“Nanti tentu saja akan ada pengembangan lebih besar lagi,” pungkas Jokowi, menyiratkan potensi ekspansi proyek ini di masa mendatang.
Baca Juga:Viral! Dua Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta, Modal GPS dan Rp100 RibuAKI dan AKB Terus Meningkat, Dinkes Sumedang Terus Lakukan Upaya Pencegahan
Melalui inisiatif ini, Jokowi tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan domestik, tetapi juga pada potensi ekspor, yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan menggerakkan pusat produksi pupuk ke kawasan timur, ia berharap dapat menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah di Indonesia. Proyek ini menjadi langkah signifikan dalam upaya mengentaskan ketidaksetaraan pembangunan antar pulau-pulau di Indonesia.
Dengan meluncurnya Proyek Industri Pupuk di Papua, Indonesia menandai tonggak bersejarah dalam mengembangkan sektor industri kunci di wilayah yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh oleh pembangunan. Dengan harapan agar tanah Papua semakin makmur dan sejahtera, proyek ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh nusantara.