sumedangekspres – Kompleks Elite Terendam Banjir, Gorong-gorong Dikritik sebagai Sumber Masalah, Hujan deras yang melanda Kota Bandung mengakibatkan banjir tidak hanya di kawasan permukiman yang rentan tapi juga merambah ke perumahan elite.
Ada Gorong-Gorong Ko Bisa Kompleks Elite Terendam Banjir
Compleks elite ini mengalami cemas ketika banjir membanjiri rumah-rumah hingga hampir selutut orang dewasa.
Dampak dari banjir yang melanda kompleks perumahan ini memaksa sejumlah warga untuk mengeringkan perabotan rumah yang terendam air, sedangkan petugas berusaha membersihkan lumpur di jalan-jalan yang tergenang.
Baca Juga:Kunjungan Pj Bupati Sumedang Ke Pamulihan, Seruan Penting Menjaga Keselamatan di Tengah Ancaman Bencana AlamPENINGKATAN PEMBERDAYAAN MITRA DALAM PENGGALIAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MELALUI PENCIPTAAN MANAJEMEN INCOME GENERATING UNIT DAN INCOME GENERATING ACTIVITY PADA SEKOLAH GRATIS DI KABUPATEN BANDUNG
Seorang warga kompleks, Dendi, menyatakan bahwa banjir ini secara khusus berdampak di Blok E, yang merupakan wilayah terendah kompleks tersebut.
Ia mengekspresikan kekhawatiran bahwa banjir bisa saja kembali melanda wilayahnya jika tidak ada penanganan serius.
“Sore ini juga kita harus siap-siap karena hujan turun lagi. Sepanjang belum ada solusi untuk mengalirkan air ke sungai di belakang kompleks, banjir akan terus terjadi,” ujarnya.
Dalam peninjauan ke lokasi banjir di kompleks, Edi Setiadi, seorang kandidat legislatif dari Partai Nasdem, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi yang terjadi.
Dia menduga adanya kesalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek di perumahan elit ini.
“Ada kelalaian dalam penutupan anak sungai yang dijadikan lahan parkir di Blok F, serta perencanaan dan pembuatan gorong-gorong di Blok E yang terbukti tidak efektif,” ujarnya.
Menurut Edi, warga sudah secara resmi melaporkan masalah ini kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Satgas Citarum Harum, namun belum ada respons atau tindakan yang dilakukan dari pihak terkait.
Baca Juga:Penantian Haru Keluarga Korban Perdagangan Orang, Doa untuk Kepulangan Anak dari SuriahElektabilitas Capres Cawapres Jejak Pasang Surut di Bali, NTB, dan NTT
Ia juga mengkritik pembangunan gorong-gorong baru yang dianggap tidak efisien karena ketinggiannya sama dengan kompleks TNI AU di belakangnya.
Dia mendesak aparat terkait untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait pembangunan yang dinilai kurang efektif ini.
“Ditutupnya jalur sungai di Blok F tanpa persetujuan warga, Pemkot, dan BBWS. Diharapkan aparat bisa turun melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Kejadian banjir yang melanda perumahan elite Istana Regency 1 di Pasteur, Bandung, menjadi perhatian serius terkait infrastruktur drainase yang seharusnya mampu menangani volume air saat hujan deras.