sumedangekspres – Simak artikel tentang Berhasil Menjual 5.000 L per Hari, Pertamax Green 95 Berpotensi Jadi BBM RI Tahun Depan, dibawah ini!
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ekonomi yang berkembang, terus berupaya keras untuk menekan angka impor minyak yang dapat menggerus devisa negara.
Salah satu strategi yang diusung adalah mencari bahan substitusi dari dalam negeri, seperti bioetanol, untuk mengurangi ketergantungan pada impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
Baca Juga:COVID-19 di DKI Jakarta Meningkat, Dinkes Minta Warga Lakukan Self Testing di RumahTsamara Amany Ditunjuk Erick Thohir untuk Jadi Staf Khususnya, Apa Alasannya?
Bioetanol, yang merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tumbuhan, seperti tetes tebu (molase), menjadi pilihan yang menjanjikan.
Pada bulan Juli 2023, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, meresmikan langkah menuju keberlanjutan ini dengan meluncurkan Pertamax Green 95.
Bioetanol menjadi komponen utama dalam campuran bahan bakar “hijau” ini, yang dapat dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyampaikan bahwa sejak diluncurkan lima bulan lalu, Pertamax Green berhasil mencatat penjualan sebesar 5.000 liter per hari atau setara dengan 150.000 liter per bulan.
Meskipun pencapaian ini menggembirakan, perusahaan hanya menjualnya di 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dua kota, Surabaya dan Jakarta.
Riva Siahaan juga menekankan bahwa campuran bioetanol dalam setiap liter bensin Pertamax (RON 92) ini masih sebesar 5% (E5), menghasilkan setara dengan bensin nilai oktan 95.
Meskipun penjualan baru dilakukan di dua kota, perusahaan memiliki proyeksi optimis untuk tahun mendatang.
Baca Juga:Sukabumi Alami 17 Kali Rentetan Gempa Bumi Selama 3 HariRatusan Kapal Nelayan Indonesia Serbu Wilayah Australia, Kenapa?
Diperkirakan penjualan Pertamax ini dapat meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan 2023, mencapai 15.000 liter per hari pada 2024.
“Harapannya ini (Pertamax Green) akan meningkat 2-3 kali lipatnya di tahun 2024,” ungkap Riva, Rabu (13/12/2023).
Antusiasme masyarakat terhadap BBM ramah lingkungan menjadi salah satu faktor penentu.
Kesadaran akan kelestarian lingkungan semakin meningkat, dan produk seperti Pertamax Green 95 yang memanfaatkan tumbuhan sebagai bioetanol mendapatkan dukungan positif dari konsumen.
“Karena ini juga menandakan bahwa adanya shifting dan juga adanya mindset di masyarakat yang mulai peduli dengan bahan bakar yang memang lebih ramah lingkungan,” tambah Riva.
Estimasi peningkatan penjualan BBM ini pada tahun depan diharapkan dapat memberikan dampak positif lebih jauh, yaitu mengurangi impor BBM di Indonesia.