sumedangekspres – Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022, yang memberikan gambaran mengenai pola konsumsi masyarakat di Indonesia.
Data tersebut menyoroti sepuluh kota dengan rata-rata biaya hidup tertinggi, dan yang menarik, Jakarta menduduki peringkat pertama dengan nilai konsumsi per rumah tangga yang mencapai Rp 14,88 juta sebulan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, pada Selasa, 12 Desember.
Baca Juga:Ridwan Kamil Spill Strategi Prabowo Subianto di Debat Capres 2024, Apa Strategi-nya?Berhasil Menjual 5.000 L per Hari, Pertamax Green 95 Berpotensi Jadi BBM RI Tahun Depan
Menyusul Jakarta, kota Bekasi menduduki peringkat kedua dengan rata-rata biaya hidup sebesar Rp 14,33 juta per bulan.
Sementara itu, kota Surabaya menempati posisi ketiga dengan nilai konsumsi rata-rata mencapai Rp 13,4 juta per bulan.
Rangking keempat diisi oleh kota Depok, yang memiliki rata-rata biaya hidup sebesar Rp 12,35 juta, diikuti oleh kota Makassar dengan nilai konsumsi sebesar Rp 11,50 juta.
Penting untuk dicatat bahwa hasil SBH tahun 2022 ini mencerminkan perubahan signifikan dibandingkan dengan survei sebelumnya pada tahun 2018.
Kota Balikpapan, misalnya, sebelumnya tidak masuk dalam daftar sepuluh kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia menurut SBH 2018.
Pudji Ismartini mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, kota Jayapura menduduki salah satu peringkat tertinggi, namun pada tahun 2022, Jayapura digantikan oleh Balikpapan.
Dalam rangka memberikan gambaran lebih jelas tentang sepuluh kota tersebut, berikut adalah perincian biaya hidup per bulan untuk masing-masing:
- Jakarta (Rp 14,88 juta): Jakarta memuncaki daftar dengan perbedaan yang signifikan, menegaskan peran ibu kota sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pusat konsumsi terbesar di Indonesia.
- Bekasi (Rp 14,33 juta): Kota Bekasi, yang berdekatan dengan Jakarta, juga menunjukkan tingginya tingkat biaya hidup, kemungkinan dipengaruhi oleh iklim ekonomi dan perkembangan industri di wilayah tersebut.
- Surabaya (Rp 13,4 juta): Meskipun berada di luar Pulau Jawa, Surabaya tetap menjadi salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi, menandakan pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota tersebut.
- Depok (Rp 12,35 juta): Depok, sebagai bagian dari wilayah Jabodetabek, menghadapi tekanan biaya hidup yang tinggi seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat.
- Makassar (Rp 11,50 juta): Kota di luar Pulau Jawa, seperti Makassar, juga tercatat dalam daftar dengan tingginya biaya hidup, menunjukkan adanya variasi ekonomi regional.
- Tangerang (Rp 10,96 juta): Tangerang, sebagai wilayah perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta, memiliki tingkat biaya hidup yang mencerminkan dinamika ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
- Bogor (Rp 10,73 juta): Bogor, yang terletak di perbatasan dengan Jakarta, juga menunjukkan tingginya biaya hidup, mungkin dipengaruhi oleh pertumbuhan perkotaan dan mobilitas penduduk.
- Kendari (Rp 10,23 juta): Kota Kendari, di luar Pulau Jawa, juga termasuk dalam daftar dengan rata-rata biaya hidup yang mencerminkan karakteristik ekonomi lokal.
- Batam (Rp 10,02 juta): Batam, sebagai kota industri dan pusat kegiatan ekonomi di wilayah tersebut, menunjukkan tingkat biaya hidup yang signifikan.
- Balikpapan (Rp 9,8 juta): Meskipun tidak termasuk dalam daftar pada SBH 2018, Balikpapan muncul sebagai salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi pada tahun 2022, menggantikan Jayapura.