sumedangekspres – Mari simak apakah benar Israel rekrut orang muslim untuk serang hamas?
Perang antara Israel dan kelompok Hamas tidak hanya terjadi di medan perang fisik, melainkan juga di dunia maya.
Serangan siber terhadap Israel dilaporkan meningkat 55% sejak perang meletus, dengan situs pemerintah menjadi sasaran utama.
Baca Juga:Gunung Merapi Semburkan Guguran Lava 10 Kali ke Kali Bebeng!Sandiaga Uno Bakal Kasih Bebas Visa ke 20 Negara, Apa Untungnya?
Dalam responsnya, Israel membalas dengan merekrut hacker Muslim untuk melindungi ruang internetnya.
CEO CyTaka, Doron Amir, yang berfokus pada keamanan siber, memimpin inisiatif ini.
Amir tidak hanya bertugas menangkis serangan, tetapi juga melancarkan serangan balik.
Amir, yang telah lama bekerja dengan kepolisian Israel dan Kementerian Ekonomi dan Industri, menjembatani kerja sama antara Israel, hacker Muslim, dan negara-negara Arab.
Operasionalnya bahkan melibatkan kantor di Dubai bersama dengan Globus Research and Development.
Israel, yang telah berkembang pesat dalam operasi serangan siber, mengakui bahwa kekuatan di lapangan tidak cukup tanpa dukungan strategi di dunia maya.
Dalam konflik saat ini, Amir membentuk jaringan hacker dari seluruh dunia, termasuk hacker Islam, untuk melawan propaganda anti-Israel di internet.
Baca Juga:Ali Elreda, Mantan Narapidana Jadi Pebisnis yang Hasilkan Omset Rp15 M per TahunJembatan Otista Bogor Resmi Diresmikan oleh Presiden Jokowi
Upaya mereka difokuskan pada penargetan distribusi konten yang bertentangan dengan narasi Israel.
Israel secara terbuka mengambil langkah-langkah dalam perang siber ini, membuktikan kompleksitas konflik modern yang melibatkan serangan tidak hanya di lapangan, tetapi juga di ranah digital.
Demikian artikel tentang Israel rekrut orang muslim.