sumedangekspres – Kabupaten Majalengka, dengan populasi 1,3 juta orang, saat ini menghadapi tantangan besar terkait dengan tingkat kekerasan dan pelecehan terhadap anak yang mengkhawatirkan.
Dinas Perlindungan Perempuan, Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Majalengka mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah laporan kasus kekerasan dan penganiayaan anak, yaitu sebanyak 40 kasus.
Dr. H. Nasruddin MP, perwakilan DP3AKB dan ketua STAI PUI Majalengka turut angkat bicara mengenai hal ini. Dia menjelaskan, dari total penduduk Kabupaten Majalengka, ada 40 kasus yang dilaporkan di wilayahnya.
Baca Juga:Optimalisasi Bendungan Sadawarna dalam Mengatasi Tantangan Musim Kemarau dan HujanKejadian Peretasan Terbaru: Website Resmi Pemkot Bandung Tampilkan Artikel Kontroversial tentang Judi Slot
Fakta ini menyoroti tren yang mengkhawatirkan dalam masyarakat dimana perlindungan anak menjadi semakin mendesak.
Diakui Nasrudin, pihaknya sudah menyikapi permasalahan tersebut dengan membentuk 26 tim asuh.
Tim-tim ini bertugas memberikan perhatian khusus pada gaya pengasuhan yang digunakan para ibu terhadap anak-anaknya.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi nyata dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan dan pelecehan.
Sehubungan dengan itu Nasrudin mencontohkan, DP3AKB mempunyai kader sebanyak 6.760 orang yang tersebar di 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka.
Angka tersebut mencerminkan upaya pemerintah daerah untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya perlindungan anak.
Namun Nasrudin juga menyoroti bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap anak meningkat signifikan, dari 20 kasus pada tahun 2022 menjadi 40 kasus pada tahun ini.
Baca Juga:Ganjartivity: Alumni Muda ITB, Unpad, dan UPI Beraksi untuk Petani Cabai di SumedangLibur Natal dan Tahun Baru Meriah di Jatinangor National Park: Lonjakan Kunjungan dan Antusiasme Warga Jawa Barat
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa permasalahan kekerasan dan pelecehan terhadap anak menjadi semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Menanggapi situasi ini, Founder Megical Children, Puput Lusiana Handayani, menyelenggarakan seminar parenting sebagai wadah pembelajaran bagi orang tua.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih lanjut kepada orang tua dalam melakukan pola asuh anak. Edukasi ini dianggap sebagai langkah proaktif untuk mencegah kasus kekerasan dan pelecehan anak di masa mendatang.
Seminar ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak-anak mereka.
Dengan adanya upaya perlindungan dari pemerintah dan pendidikan bagi orang tua, diharapkan Kabupaten Majalengka dapat menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak-anak, menjauhkan mereka dari ancaman kekerasan dan pelecehan yang merugikan.***