sumedangekspres – Bagaimana ramalan ekonomi Indonesia di akhir tahun? Yuk cek!
Pada akhir tahun 2023, Indonesia tengah menyongsong tantangan dan peluang dalam ranah ekonomi.
Pernyataan dari Tim Ahli Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir memberikan optimisme, dengan menyatakan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap menggembirakan, melebihi angka 5%.
Sejalan dengan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut memberikan pandangannya, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 akan mencapai 5,04%.
Baca Juga:Ternyata Segini Jumlah Crazy Rich Indonesia yang Kena Pajak Tertinggi!Riset Biaya Kosan Tinggi Berpotensi Bikin Mati Muda, Ini Penjelasannya
Proyeksi ini diiringi dengan upaya penguatan konsumsi rumah tangga melalui paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah di penghujung tahun.
Dalam sebuah pernyataan, Iskandar Simorangkir menjelaskan bahwa kunci dari pencapaian pertumbuhan ekonomi di atas 5% adalah akumulasi pertumbuhan selama tiga kuartal, yang hingga saat ini sudah mencapai 5,05%.
Kuartal I dengan pertumbuhan 5,03%, kuartal II yang menggembirakan dengan 5,17%, dan meskipun turun sedikit, kuartal III tetap di level yang positif, yakni 4,94%.
“Kenapa kita bisa pertahankan pertumbuhan kita tetap minimal 5% karena kalau kita akumulasi kita sudah dapat 5,05% yoy sepanjang tahun 2023,” ujar Iskandar Simorangkir.
Menariknya, pemerintah telah memberikan stimulus secara strategis untuk menjaga daya beli masyarakat.
Bantuan stimulus fiskal, seperti bantuan beras dan BLT El Nino, diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV.
Iskandar menekankan bahwa konsumsi domestik yang menyumbang 50-52% terhadap pembentukan PDB menjadi fokus utama dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:Ingin Anak Tumbuh Cerdas? Coba Lakukan 2 Kegiatan Ini dari Ahlinya Langsung!Mau Tau Alasan Visual ABG Zaman Dulu Kelihatan Lebih Tua? Kuy Cek!
“Sehingga keseluruhan tahun pertumbuhan minimal di titik 5,05%-5,1%, jadi intinya mempertahankan daya beli masyarakat karena konsumsi domestik di Indonesia menyumbang 50-52% sharenya ke pembentukan PDB,” tegas Iskandar.
Meskipun Indonesia menghadapi perlambatan kinerja ekspor akibat melemahnya ekonomi negara-negara mitra dagang utama, termasuk China, pemerintah optimis bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5% dapat dicapai.
Sri Mulyani Indrawati menyoroti pentingnya dukungan pada kuartal IV melalui paket kebijakan ekonomi, termasuk PPN ditanggung pemerintah (DTP) dan tambahan bansos beras serta BLT.
“Kita harap perekonomian kita tetap akan terjaga di 5,04% karena kalau tidak dengan kuartal III di 4,94% dan kuartal IV tidak diberikan dukungan, bisa saja pertumbuhan ekonomi bisa turun ke 4,99% (2023),” papar Sri Mulyani.