sumedangekspres – Mengapa Rumah dan Bangunan di Jepang Hancur padahal Dibangun dengan Struktur Anti Gempa?
Gempa dahsyat dengan kekuatan 7,6 magnitudo melanda Jepang kemarin, menyebabkan kerusakan berat pada sejumlah gedung dan rumah. Pemerintah setempat bahkan mengeluarkan peringatan tsunami sebagai respons terhadap guncangan kuat tersebut.
Meskipun Jepang dikenal memiliki teknologi bangunan anti-gempa yang canggih, namun beberapa bangunan tetap mengalami kerusakan yang signifikan.
Baca Juga:Daftar Kecamatan di Sumedang yang Alami Kerusakan Parah Pasca 6 Kali Diguncang GempaPulang Kampung, Penyanyi Dangdut Ucie Sucita Beri Bantuan untuk Korban Gempa Sumedang
Gempa ini menyebabkan rusaknya jalanan, tergulingnya rumah-rumah, dan runtuhnya beberapa gedung. Muncul pertanyaan mengenai penyebab bangunan-bangunan yang seharusnya tahan gempa tersebut mengalami kerusakan sedemikian rupa.
Dilansir dari Housing Japan, Jepang berada di wilayah yang rentan terhadap gempa bumi dan memiliki aktivitas seismik yang tinggi. Meskipun demikian, negara ini telah mengimplementasikan peraturan ketat yang mengharuskan semua bangunan dibangun dengan standar tahan gempa tertinggi.
Meski Jepang dikenal memiliki teknologi anti-gempa paling maju di dunia, kerusakan yang terjadi pada beberapa bangunan mungkin disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Peraturan bangunan di Jepang mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jenis tanah, kedalaman pondasi, dan tinggi bangunan.
Peraturan ini mewajibkan bangunan memiliki struktur fleksibel yang dapat bergerak bersamaan dengan pergerakan tanah saat terjadi gempa, serta menggunakan sistem peredam untuk mengurangi dampak guncangan gempa.
Teknologi canggih menjadi aspek penting dalam konstruksi bangunan tahan gempa di Jepang. Bangunan dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi gempa dan secara otomatis mematikan pasokan gas dan listrik untuk mencegah risiko kebakaran.
Banyak bangunan juga dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran otomatis dan penerangan darurat untuk memastikan keselamatan penghuninya saat gempa terjadi.
Baca Juga:Keren Banget! Tol Cisumdawu Termasuk ke Dalam Tol Terindah di Indonesia! Yuk Cek KeunikannyaMengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang Jadi Penyebab Terjadinya Gempa di Sumedang
Jepang memiliki peraturan ketat dan sistem inspeksi yang mengawasi pembangunan bangunan agar tahan terhadap gempa dan bencana alam lainnya.
Seluruh bangunan di Jepang diwajibkan menjalani pemeriksaan keselamatan rutin setiap 10 tahun guna memastikan tetap mampu menahan gempa dan aman untuk dihuni.
Langkah ini membantu menjaga kekuatan struktural bangunan dan memberikan rasa aman bagi penghuni serta pemilik properti.
Peraturan ketat dan sistem inspeksi ini berlaku tidak hanya untuk pembangunan baru, tetapi juga untuk bangunan lama yang mungkin telah ada sebelum peraturan bangunan saat ini diberlakukan.