Dari persahabatan dan jalinan silaturahim itu, selalu muncul kisah inspiratif tentang jalinan kemanusiaan tanpa sekat. Bahkan, karena sosok Dr Aqua Dwipayana yang selalu memperluas jalinan silaturahim tersebut tak hanya kepada sahabat dan rekannya tapi juga kepada orang tua dan keluarga besar dari sahabatnya, maka kerap tercipta ikatan yang sangat kuat dalam silaturahim tersebut.
Pun begitu ketika ibunda dari sahabat Dr Aqua Dwipayana yang dikenal sebagai pengusaha terkemuka di Yogyakarta Soekeno, yakni Ny Moelani (terlahir Yong Lan Yung) tutup usia pada Senin 1 Januari 2024 malam pukul 20.22 WIB di Rumah Sakit RKZ Kota Malang. Moelani meninggal dalam usia 86 tahun. Perempuan kelahiran 1938 tersebut dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sangat baik kepada siapa saja.
Dr Aqua Dwipayana pasti akan menyempatkan waktu mengunjungi kediaman Bobo manakala ia melawat ke Kota Malang. Meski sahabatnya Soekeno tinggal di Yogyakarta tak menghalangi niat silaturahim kepada Moelani yang kemudian sudah menganggapnya sebagai “anak” dan dianggap sebagai “adik” dari Soekeno, putra kandungnnya.
Baca Juga:Ketum Jabar Bergerak Apresiasi Aplikasi SitabahTangkal Hoax, Kapolres Sumedang Pastikan Cadas Pangeran Aman Dilalui Kendaraan
Mendiang ibunda Soekeno, Moelani memang telah menganggap Dr Aqua Dwipayana sebagai anaknya. “Pak Aqua anak saya yang paling kecil atau ke delapan. Adiknya Soekeno,” ujar Moelani berkali-kali dalam setiap perjumpaan mereka. Inilah yang membuat Dr Aqua Dwipayana berduka mengenang semua kebaikan Moelani.
Soekeno juga anak yang sangat berbakti dan menyayangi sekali ibundanya. Kerap kali ketika Dr Aqua Dwipayana berkunjung ke Kota Malang, Soekeno merasa terwakili oleh kunjungan sang motivator kawakan tersebut. Moelani dikaruniai 7 anak, 17 cucu, dan 8 buyut.
Perjuangan Moelani Muda
Kesuksesan Soekeno dan saudara-saudaranya dalam berbisnis tak bisa dilepaskan dari sepak terjang dan perjuangan seorang Moelani muda yang harus menjadi orang tua tunggal dalam usia masih muda. Dengan tujuh anak, Moelani mesti kerja keras mendidik dan membesarkan anak-anaknya hingga menempuh keberhasilan saat ini. Bahkan, saat-saat awal membesarkan anak-anaknya, Moelani rela menjadi pembantu di rumah orang untuk bisa berjuang meniti kehidupan. Juga membuat kue untuk dititipkan ke warung-warung buat dijual.