sumedangekspres – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana, mengungkapkan bahwa okupansi hotel pada momen tahun baru lalu mengalami penurunan sekitar 5 hingga 10 persen.
Meskipun demikian, okupansi kunjungan yang tinggi terjadi pada malam minggu jelang Natal dan akhir pekan menjelang tahun baru.
Menurut Agus Mulyana, meskipun okupansi tahun lalu menunjukkan penurunan, jika dilihat dari lokasi, banyak hotel dan rumah penduduk yang tetap penuh.
Baca Juga:Gerak Cepat Tanggap Bencana Gempa Sumedang, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban TerdampakPenerapan Aturan Baru Pembelian Gas LPG 3 kg dengan KTP Mulai 1 Januari 2024
Ia menegaskan bahwa dampak gempa yang terjadi di Pangandaran tidak begitu berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung.
Menurutnya, orang-orang yang datang ke Pangandaran sebagian besar berasal dari sekitar Jabar, dan untuk meningkatkan okupansi hotel, potensi wisata di Kabupaten Pangandaran perlu dikembangkan.
Ia juga berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran dapat lebih masif dalam mempromosikan destinasi wisata di wilayah tersebut.
Agus Mulyana juga menekankan pentingnya kerjasama antara pihak terkait, termasuk pihak swasta, dalam mengembangkan sektor pariwisata di Pangandaran.
Dengan kerjasama yang baik, diharapkan dapat menciptakan berbagai program dan inovasi untuk menarik minat wisatawan.
Dengan langkah-langkah strategis ini, PHRI Kabupaten Pangandaran berharap dapat meningkatkan okupansi hotel pada momen-momen penting seperti tahun baru dan libur panjang.
Dengan memaksimalkan potensi wisata dan promosi yang efektif, diharapkan Pangandaran dapat menjadi destinasi yang lebih diminati oleh wisatawan dari berbagai daerah.***
Baca Juga:Mahfud Md: Membumikan Islam di IndonesiaKecanduan Judi Online, Kepala Minimarket di Tasikmalaya Gelap Mata dan Gelapkan Uang Perusahaan
Demikian merupakan artikel mengenai Menurunnya Okupansi Hotel Kabupaten Pangandaran di Tahun Baru: Begini Tanggapan PHRI.