Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah, penerapan Building Code berbasis Peta Mikrozonasi, serta edukasi kebencanaan menjadi poin utama.
BMKG bersinergi dengan Pemerintah Daerah, BNPB, SAR, dan Kementerian Sosial untuk memberikan literasi dan edukasi kegempaan kepada masyarakat.
Survei seismisitas, makroseismik, mikrozonasi, deformasi, dan pemotretan udara dilakukan untuk pemetaan aktivitas dan sebaran gempabumi.
Baca Juga:Kamp Rohingya Terbakar, Ribuan Pengungsi TerdampakHadapi Ancaman Korea Utara, Korea Selatan Kerja Sama dengan AS dan Jepang
Gempa Sumedang menjadi titik fokus BMKG dalam mengungkap alasan di balik rawannya Sumedang terhadap gempa bumi.
Penemuan sesar baru, Sesar Sumedang, menjadi langkah awal dalam memahami kompleksitas seismik wilayah ini.
Dengan rekomendasi mitigasi, BMKG berupaya meningkatkan kesiapan dan keselamatan masyarakat di masa depan.
Demikian artikel tentang alasan kenapa Sumedang rawan gempa bumi