sumedangekspres – Pada tahun 2023, kita mengalami peristiwa cuaca ekstrem dan pemanasan global yang akan tercatat dalam sejarah.
Selain berbagai fenomena cuaca, suhu tinggi juga menjadi sorotan. Sejumlah penelitian dan analisis menunjukkan bahwa tahun ini merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.
Berdasarkan data Copernicus Climate Change yang dikutip GoodStats pada Rabu, 10 Januari 2024, suhu rata-rata global pada Juli 2023 akan lebih rendah dibandingkan Juli 2019, yang sebelumnya dianggap sebagai bulan terpanas, dengan suhu meningkat sebesar 0,32°.
Baca Juga:Investasi Padat Karya: Rencana Anies Baswedan untuk Menanggulangi Pengangguran di Kalangan Fresh GraduatePolres Metro Jakarta Barat Memberhentikan Oknum Unit Narkoba Polsek Tambora yang Tangkap Saipul Jamil
Faktanya, perkiraan menunjukkan bahwa suhu pada Juli 2023 bisa meningkat sekitar 1,5 derajat Celcius dibandingkan suhu rata-rata pada tahun 1850 hingga 1900.
Penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana. Gas-gas tersebut terperangkap di atmosfer dan memiliki kemampuan menyerap panas matahari.
Hal inilah yang menjadi pemicu utama naiknya suhu permukaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia melaporkan bahwa bulan November 2023 menjadi bulan dengan suhu terpanas sepanjang tahun.
Suhu rata-rata nasional pada bulan tersebut mencapai 27,8°C. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor utama yang berkontribusi pada cuaca panas di sejumlah wilayah Indonesia.
Pertama, faktor cuaca panas disebabkan oleh anomali iklim global yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca.
Kedua, pengaruh dari perubahan iklim yang semakin nyata, terutama dalam bentuk intensitas dan frekuensi peristiwa cuaca ekstrem seperti panas yang luar biasa.
Ketiga, adanya angin kering yang berasal dari Australia memberikan kontribusi signifikan pada kenaikan suhu di Indonesia, memberikan sensasi panas yang menyengat.
Baca Juga:Mengatasi Ancaman Pinjol Ilegal: Langkah-Langkah Proteksi Dana AnonimTernyata PUPR Meminta Pengecekan Bendung Cihamerang: Merenggut Korban Jiwa
Penting untuk mencatat bahwa dampak dari pemanasan global ini bukan hanya terbatas pada suhu yang meningkat, tetapi juga berpotensi memicu perubahan iklim yang lebih luas, seperti kenaikan permukaan air laut dan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi.
Upaya perlindungan lingkungan dan pengurangan emisi gas rumah kaca menjadi semakin mendesak.
Tindakan global untuk mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim menjadi agenda krusial demi menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.***
Demikian merupakan artikel mengenai Pemanasan Global dan Cuaca Ekstrem Terjadi di Tahun 2023!