sumedangekspres – Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad), Prof. Muradi, menyatakan bahwa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam bidang keamanan nasional.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap wacana pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang berfokus pada penguatan keamanan siber di Indonesia.
Menurut Muradi, ada 21.768 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (PPA) yang dilaporkan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) selama tahun 2023. Sayangnya, hanya 8.008 kasus yang berhasil diselesaikan.
Baca Juga:PPP Berkomitmen Menanggulangi Stunting dengan Program Bagi-Bagi Telur di SumedangBawaslu Sumedang Tangani Dugaan Adanya Pelanggaran Pemilu!
Komnas Perempuan juga mencatat bahwa pada tahun 2022, jumlah pengaduan kekerasan berbasis gender mencapai 339.782 di berbagai lembaga pelayanan.
Pentingnya pemahaman terhadap keterlibatan anggota Polri dalam peristiwa kekerasan menjadi sorotan. Dalam setahun terakhir, KontraS mencatat 622 peristiwa kekerasan yang melibatkan oknum anggota Polri.
Kejadian ini mencakup penembakan terhadap sipil, menggambarkan tingkat keterlibatan yang patut dikhawatirkan.
Prof. Muradi menguraikan isu-isu keamanan nasional, menyoroti tingginya insiden kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Yang terpenting, tingkat penyelesaian kasus yang rendah menunjukkan perlunya perbaikan sistem hukum dan penegakan hukum.
Selain itu, data mengenai kekerasan berbasis gender menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan langkah-langkah konkrit untuk melindungi korban dan memperkuat kebijakan untuk mencegah kekerasan.
Tingginya tingkat keterlibatan anggota Polri dalam insiden kekerasan menunjukkan pentingnya reformasi kepolisian.
Baca Juga:Gempa Bumi Sumedang: Kisah Kehangatan Solidaritas dalam Mengatasi TraumaBMKG: Musim Hujan di Indonesia Diprediksi Bertahan Hingga April 2024 Meski Hadirnya Fenomena El Nino
Upaya peningkatan profesionalisme, etika, dan akuntabilitas aparat kepolisian dapat menjadi langkah awal mengatasi permasalahan ini.
Penggabungan perspektif profesor seperti Prof. Muradi diharapkan dapat membantu Indonesia mengatasi berbagai tantangan keamanan nasional berdasarkan fakta di lapangan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil.***
Demikian merupakan artikel mengenai Perspektif Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Unpad Mengenai Tantangan Keamanan Nasional Indonesia.