sumedangekspres, JAKARTA–Era disrupsi sosial saat ini ditandai oleh semakin kuatnya digitalisasi dalam berbagai sendi kehidupan. Realitas virtual kini tak bisa dilepaskan dan terkait erat dengan kenyataan secara faktual di lingkungan fisik. Oleh karena itu, visibilitas kelembagaan di ranah media sosial menjadi hal tak terhindarkan.
“Termasuk bagi keberadaan Direktorat Polisi Air dan Udara atau Ditpolairud Polda Metro Jaya. Strategi yang relevan antara lain membangun dan mengelola akun media sosial resmi untuk Ditpolairud Polda Jaya,” demikian disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Kiprah produktif silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua Dwipayana selama keberadaannya di ibu kota negara Jakarta terus berlanjut. Motivator kawakan itu memberikan paparan di lingkungan Ditpolairud Polda Metro Jaya.
Baca Juga:Suami yang Bacok Isteri Sendiri Akhirnya Tewas di Rumah SakitKPK Tindaklanjuti Dugaan Suap Perusahaan Software Jerman SAP kepada Pejabat Indonesia
Pada Rabu (17/1/2024), pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut menyampaikan materi bertajuk “Strategi Komunikasi Ditpolairud Polda Metro Jaya dan Optimalisasi Kinerja Polisi Modern 4.0 di Tengah Tantangan Disrupsi Sosial”.
Saat kegiatan yang digelar di Lapangan Apel Mako Ditpolairud Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman 55, Jakarta itu, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini akan berbicara di hadapan sekitar 200 personel Ditpolairud Polda Metro Jaya berpangkat Bharada sampai Kombes Pol.
Dalam pernyataan menjelang sesi sharing, Dr Aqua Dwipayana menekankan bahwa strategi komunikasi dan optimalisasi kinerja Ditpolairud Polda Metro Jaya dalam menghadapi tantangan disrupsi sosial dapat melibatkan beberapa pendekatan dan strategi yang terintegrasi. Juga membentuk tim yang khusus menangani ini. Dalam konteks polisi modern 4.0, penerapan teknologi dan inovasi dapat menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tugas kepolisian.
Pria yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi ini mengatakan pembentukan tim ini diarahkan untuk secara khusus memantau dan merespons isu-isu darurat atau disrupsi sosial di media sosial.
“Strategi lain adalah melakukan kampanye edukasi terkait aturan hukum, keamanan, dan peran Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan dan udara. Menggunakan berbagai media untuk mencapai berbagai lapisan masyarakat,” ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim ini.