sumedangekspres – Kesuksesan Pak Joko Budidaya Cabai di Tanah Sumedang, Suksesnya budidaya cabai di lahan bekas menjadi cerminan efisiensi dalam pengeluaran biaya dan tenaga.
Meskipun terdapat risiko spora jamur atau mikroorganisme jahat dalam tanah bekas, petani seperti Pak Joko membuktikan bahwa dengan pemahaman yang tepat, lahan bekas dapat diandalkan.
Kesuksesan Pak Joko Budidaya Cabai
Pentingnya pengolahan awal lahan terlihat dalam pendekatan Pak Joko, yang mengutamakan pupuk dasar dengan 100 karung pupuk kandang dan 200 kg pupuk SP-36.
Baca Juga:Kegiatan Pelatihan Operator Forklift di UPTD BLK Sumedang, Tugas Operator ForkliftPersyaratan Melamar Operator Forklift, Segera Daftar di UPTD BLK Sumedang
Kebijakan ketidakmenggunakan pupuk berlebihan yang mengandung nitrogen tinggi selama musim penghujan menunjukkan kebijaksanaan petani dalam mengelola nutrisi tanaman.
Pola tanam yang unik dengan pembuatan banyak lubang, termasuk lubang khusus untuk pemberian pupuk susulan, menggambarkan perhatian detail dalam budidaya.
Tanpa sterilisasi lahan dan pemberian nutrisi sebelumnya, Pak Joko membuktikan bahwa pendekatannya yang langsung menanam tanaman cabai setelah panen tanaman tembakau dapat berhasil.
Dengan 15 kali panen yang telah dilakukan, Pak Joko menunjukkan bahwa tanaman cabai rawit merah memberikan produktivitas yang tinggi.
Keuntungan panen mencapai 70 kg sekali petik membuktikan bahwa pemanfaatan lahan bekas dengan pemupukan dan pola tanam yang tepat dapat menghasilkan hasil yang memuaskan.
Penting bagi petani lainnya untuk mengambil pelajaran dari kesuksesan Pak Joko dalam memanfaatkan lahan bekas, karena hal ini tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi tetapi juga berdampak positif pada keberlanjutan pertanian.