sumedangekspres – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamuthi, telah mengonfirmasi bahwa penyaluran bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada tanggal 15 Februari 2024, setelah pemungutan suara Pemilu.
Keputusan ini diambil setelah pemerintah memutuskan untuk sementara menghentikan penyaluran bantuan pangan dari stok Cadangan Beras Pemerintah yang dikelola oleh Bulog pada periode 8-14 Februari 2024, sebagai bentuk penghormatan terhadap penyelenggaraan pemilu.
Penghentian sementara ini juga dimaksudkan untuk menegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan tidak dipolitisasi.
Baca Juga:Hybrid Makeup, Kombinasi Makeup dan Perawatan KulitManfaat Serai untuk Kesehatan Kulit, Ternyata Bikin Kulit Glowing!
Dengan menunda penyaluran selama masa tenang dan pencoblosan suara, pemerintah ingin menjamin bahwa bantuan pangan disalurkan dengan netralitas dan tidak terlibat dalam kegiatan politik.
Bayu Krisnamuthi menjelaskan bahwa saat ini, stok beras di gudang Bulog mencapai 1,189 juta ton.
Untuk mengamankan kebutuhan pangan nasional, pemerintah juga telah mengalokasikan 2 juta ton beras dari impor.
Namun, dari alokasi tersebut, baru 500 ribu ton yang berhasil terealisasi.
Bayu menyoroti pentingnya persiapan yang matang untuk menghadapi tantangan dalam mengamankan stok beras nasional, terutama mengingat kemungkinan adanya paceklik yang diperkirakan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Oktober.
Persiapan yang baik dalam mengelola stok beras menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan pangan di tengah potensi ketidakpastian dan perubahan kondisi cuaca yang dapat memengaruhi produksi padi.
Dalam konteks ini, Perum Bulog sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan stok pangan strategis berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan melanjutkan penyaluran bantuan pangan setelah pemilu, diharapkan dapat memberikan bantuan yang tepat waktu kepada masyarakat yang membutuhkan, sambil tetap memastikan keamanan dan kelangsungan stok beras nasional.***