Melalui penampilan mereka yang megah dan penuh semangat, para seniman Sisingaan tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian, kesenian Sisingaan bukan hanya sekadar bentuk hiburan tradisional, tetapi juga sebuah cerminan dari kompleksitas sejarah, budaya, dan perjuangan masyarakat Kabupaten Subang.
Melalui kreativitas dan semangat perlawanan yang terus berkobar, kesenian ini terus hidup dan berkembang, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Subang.
Baca Juga:Sejarah Seni Reak atau Bangbarongan, Ternyata Berasal dari SiniCara Mengatasi dan Gejala Cacar Air, Cacar Air Bisa Komplikasi Dengan Penyakit Lain
Dalam perkembangannya, busana yang digunakan oleh pengusung Sisingaan juga mengalami perubahan. Dari busana sederhana sehari-hari, kini busana penari Sisingaan menggunakan pakaian seragam yang berakulturasi dengan warna-warna cerah dan kontras, membuat penampilan mereka terlihat glamour dan menyolok.
Dengan demikian, kesenian Sisingaan bukan hanya sekadar seni hiburan, tetapi juga sebuah ekspresi kreatif dan sejarah perlawanan masyarakat Kabupaten Subang terhadap penindasan.
Perkembangan kesenian Sisingaan tidak hanya menjadi identitas budaya masyarakat Subang, tetapi juga menggambarkan dinamika dan keberagaman dalam kreativitas budaya sebuah daerah.
Melalui perubahan bentuk dan konteks pertunjukan, kesenian ini tetap relevan dan menjadi bagian penting dalam memperkuat jati diri dan kebanggaan lokal.
Sebagai ikon daerah, Sisingaan tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk terus mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya yang kaya dan berharga ini.