sumedangekspres – Memahami Kekuasaan dan Sejarah Kerajaan Sumedang Larang, Titik Balik Perjalanan Panjang, Kerajaan Sumedang Larang, sebuah entitas bersejarah yang memancarkan kekuasaannya di Jawa Barat, menawarkan perjalanan yang kaya akan warna dan perubahan.
Dari masa awalnya sebagai pecahan Kerajaan Sunda-Galuh hingga kemunculannya sebagai kerajaan Islam berdaulat, serta transformasinya menjadi kabupaten di bawah Kesultanan Mataram, setiap periode dalam sejarahnya mencerminkan dinamika politik dan agama yang memengaruhi perkembangan wilayah tersebut.
Titik Awal Kerajaan Tembong Agung
Kisah dimulai pada abad ke-8 ketika Prabu Aji Putih mendirikan Kerajaan Tembong Agung di bawah perintah Prabu Suryadewata.
Baca Juga:Ide Jualan Takjil Modal Dikit dan Bikin UntungSejarah Kesenian Dogdog Lojor, Tradisi Musisinya yang Kental dengan Makna Kultural
Pusat pemerintahannya berada di Citembong Karang, wilayah yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Sumedang.
Namun, nama kerajaan ini berubah beberapa kali, mencerminkan perubahan zaman dan pemerintahan.
Transformasi Menuju Kerajaan Sumedang Larang
Perubahan nama dari Himbar Buana hingga Sumedang Larang mencerminkan evolusi sosial dan politik dalam struktur kekuasaan kerajaan tersebut.
Perubahan tersebut tidak hanya mencakup aspek nama, tetapi juga identitas dan arah kebijakan yang diambil oleh para penguasa.
Periode Kekuasaan Islam
Pada pertengahan abad ke-16, Islam mulai memainkan peran penting dalam pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang.
Pangeran Angkawijaya, yang bergelar Prabu Geusan Ulun, memimpin kerajaan menuju puncak kejayaannya.
Wilayah kekuasaannya meluas hingga hampir seluruh Jawa Barat, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan dominan dalam ranah politik di wilayah tersebut.
Perubahan menjadi Kabupaten di Bawah Kesultanan Mataram
Baca Juga:Sejarah Kesenian Kuda Renggong, Udah Tahu Belum Kesenian Asal Mana? Masa Gatau Rugi DongSejarah Seni Sisingaan di Kabupaten Subang, Mengungkap Kreativitas dan Perlawanan Budaya
Perubahan paling signifikan terjadi ketika Prabu Geusan Ulun turun takhta pada tahun 1601, dan kekuasaan Kerajaan Sumedang Larang berada di bawah Kesultanan Mataram.
Status kerajaan berubah menjadi kabupaten, menandai akhir dari periode kejayaan dan transformasi lain dalam struktur kekuasaan di Jawa Barat.
Peninggalan Sejarah dan Artefak
Meskipun telah berubah bentuk dan statusnya, Kerajaan Sumedang Larang meninggalkan warisan berharga yang terabadikan dalam artefak sejarah, seperti mahkota binokasih, senjata pusaka, dan naskah-naskah kuno.
Museum Prabu Geusan Ulun menjadi penjaga utama warisan tersebut, memungkinkan kita untuk menjelajahi dan menghargai warisan budaya yang berharga ini.