sumedangekspres – Hotel Kesusahan Raup Cuan, Dikarenakan Harga Beras Naik, Ramadan 2024 telah tiba, dan bersamaan dengan datangnya bulan suci ini, pelaku usaha di sektor hotel, restoran, dan pusat belanja di seluruh Indonesia telah siap menyambut momentum berharga ini.
Buka bersama dan sahur menjadi dua momen penting yang tidak hanya dipandang sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai peluang bisnis yang besar bagi para pengusaha di sektor tersebut.
Menurut Harun Hajadi, Direktur Ciputra Development, ada proyeksi lonjakan pengunjung mall sebanyak 15-20% selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga:Daftar Harga Beras Hari Ini, Masyarakat Kebingungan Dengan Harga Pangan Naik TurunDaftar Merk Korma Israel Yang Diharamkan MUI, Israel Jualan Kurma? Kurang Duitkah?
Sedangkan Iswandi Said, Wakil Ketua Umum Bidang Hotel Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), memperkirakan tingkat okupansi hotel dapat melonjak hingga mencapai 80% selama Ramadan, dan bahkan tetap tinggi sekitar 70% pasca Lebaran.
Harga Beras Naik Hotel Kesusahan Raup Cuan
Namun, di tengah euforia menyambut lonjakan pengunjung ini, ada satu tantangan yang tak bisa diabaikan, yaitu kenaikan harga produksi akibat lonjakan harga pangan.
Ini menjadi persoalan serius bagi bisnis di sektor hospitality, khususnya hotel, restoran, dan pusat belanja.
Bagaimana sebenarnya dampak dari Ramadan dan Lebaran terhadap bisnis di sektor ini?
Safrina Nasution, dalam sebuah dialog dengan Iswandi Said, mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai dampak yang dirasakan oleh pelaku usaha di sektor hospitality selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Iswandi Said menyampaikan bahwa meskipun lonjakan pengunjung memberikan angin segar bagi bisnis, namun kenaikan harga produksi menyebabkan margin keuntungan menjadi lebih tipis.
Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pelaku usaha, terutama dalam mengatur strategi pemasaran dan manajemen biaya.
Baca Juga:Resep Oseng Mercon Tetelan, Menu Pedas Nan Menggugah SeleraResep Coto Makassar, Kuliner Khas Sulawesi yang Menggugah Selera
Namun, Iswandi Said juga menyoroti bahwa momentum Ramadan dan Lebaran juga membawa peluang besar bagi inovasi dan kreativitas dalam menyajikan produk dan layanan.
Hotel, restoran, dan pusat belanja dapat menghadirkan paket-paket spesial, promo menarik, serta pengalaman berbelanja dan bersantap yang unik dan berkesan bagi para pengunjung.
Lebih lanjut, bahwa kerja sama antara pelaku usaha di sektor hospitality dengan pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat sangatlah penting dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada selama bulan Ramadan dan Lebaran.