Bedanya, Mungsolkanas dipugar atas biaya dan inisiatif Mama Aden, sedangkan Masjid Kaum Cipaganti dibiayai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pemugaran besar-besaran Masjid Mungsolkanas terjadi pada 1994 di era Wali Kota Wahyu Hamidjaja.
Masjid Mungsolkanas sampai saat ini masih menjadi sarana ibadah banyak jamaah. Di saat Ramadan, masjid ini juga memiliki beragam kegiatan seperti kuliah subuh hingga takjil gratis. (*)