sumedangekspres – Kemacetan Lebaran, Cerita Santai dari Nagrog hingga Nagreg, Hari Lebaran 1445 Hijriah, tepatnya Rabu (10/4/2024), adalah hari yang memicu antusiasme di Nagrog, Cicalengka, hingga Nagreg, Kabupaten Bandung.
Namun, sayangnya, semangat merayakan Lebaran ini sedikit terhalang oleh kemacetan yang melanda.
Kemacetan Lebaran, Cerita Santai dari Nagrog hingga Nagreg
Dari sudut pandang seorang penjual di Nagrog, Adam (30), kemacetan ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pukul 11.00 WIB, Adam mulai merasakan kemacetan mulai memadati jalanan.
Baca Juga:PLN Berkomitmen Menjaga Keandalan Listrik Selama Libur Idul Fitri 1445 HTradisi Lebaran, Antara Kebiasaan Modern dan Sunnah Nabi
Namun, dia menambahkan dengan santai bahwa meskipun lalu lintas bergerak pelan, namun masih tetap lancar, tidak sampai berhenti total.
Pemandangan yang dihadapi Adam adalah antrean kendaraan yang membentang sepanjang sekitar 5 kilometer, mulai dari pintu perlintasan kereta api Nagreg hingga Jalan Bypass Cicalengka.
Meskipun demikian, sepeda motor masih bisa melintas di bahu jalan dengan relatif lancar, memungkinkan mereka untuk lebih cepat mencapai tujuan mereka.
Pukul 15.00 WIB, cuaca cerah di Cicalengka berubah menjadi gerimis, dan tak lama kemudian hujan mulai membesar.
Namun, kendaraan tetap bertahan dalam antrean, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat, hingga pukul 15.20 WIB.
Adam juga mengungkapkan bahwa fenomena kemacetan ini biasanya hanya terjadi pada hari Lebaran, khususnya saat arus mudik.
Tahun lalu, meskipun ramai, tidak sepadat seperti hari ini.
Kemacetan terutama terkonsentrasi di sekitar Nagreg, dekat rel kereta api.
Penyebab kemacetan ini, menurut Adam, adalah karena banyaknya warga yang melakukan mudik lokal atau perjalanan jarak dekat untuk bersilaturahmi dengan keluarga mereka.
Baca Juga:Ketika Keyakinan Bertemu Dialog, Dialog PBNU dengan Mbah Benu Mengenai Waktu Idul FitriTragedi di CSB Mall: Empat Teknisi Tewas Terjebak di Ruang Septik Tank
Meskipun menjadi tantangan tersendiri bagi para pemudik, namun semangat untuk merayakan Lebaran tetap tidak tergoyahkan.
Dengan demikian, meskipun kemacetan terjadi, semangat Lebaran tetap berkobar di hati setiap individu yang merayakannya.