sumedangekspres – Supaya anak nurut sama orang tua gimana ya? Yuk simak!
Menghadapi anak yang sering membantah dan sulit mendengarkan orang lain merupakan tantangan besar bagi orang tua.
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan kebingungan dalam mendidik anak.
Baca Juga:Anak Ridwan Kamil, Camillia Laetitia Azzahra: Aku Memutuskan untuk Melepas KerudungkuTanda-tanda Seseorang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Meski demikian, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa anak yang sulit menurut bukanlah anak yang nakal, melainkan mereka memerlukan bimbingan yang tepat dengan kesabaran.
Menurut Camilla Miller, seorang ahli parenting dan pelatih Language of Listening Parent Coaching, ada tiga cara yang efektif untuk membantu anak menjadi pendengar yang baik:
1. Arahkan Perilaku Anak
Ketika anak menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan, penting bagi orang tua untuk membantu mereka mengarahkan perilaku tersebut dengan cara yang lebih positif.
Sebagai contoh, jika anak suka meloncat-loncat di sofa, daripada marah, orang tua dapat mencoba memberikan alternatif yang aman seperti trampolin.
Hal ini membantu anak memahami bahwa ada cara lain untuk mengeluarkan energi tanpa merusak furnitur.
Selain itu, tetaplah menunjukkan perhatian dan dukungan terhadap minat dan kesenangan anak.
2. Komunikasi Berdasarkan Observasi
Miller menekankan pentingnya berkomunikasi dengan anak berdasarkan apa yang dilihat.
Misalnya, ketika anak sedang bermain sendiri, jangan langsung berasumsi bahwa mereka tidak mau berbagi mainan dengan teman.
Baca Juga:Sejarah Hari Raya Idul Fitri dan Maknanya, Singkat Padat Jelas"Menyala Abangku" Apa Ya Artinya? Yuk Kepoin!
Sebaliknya, orang tua dapat mengatakan, “Wah, kamu terlihat sangat asyik bermain,” untuk menunjukkan perhatian terhadap kegiatan anak.
Dengan pendekatan seperti ini, anak akan merasa didengar dan lebih terbuka untuk berkomunikasi.
3. Mengapresiasi Prestasi Anak
Ketika anak berhasil menyelesaikan sesuatu atau mencapai prestasi, sangat penting bagi orang tua untuk mengungkapkan apresiasi mereka.
Kata-kata seperti “Kamu sangat hebat!” atau “Saya bangga dengan pencapaianmu!” dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan memotivasi mereka untuk terus berprestasi.
Dengan memahami dan mengakui perasaan anak, orang tua membantu mereka membangun kepercayaan diri yang kuat.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan mendengarkan, memahami perasaan mereka, dan membangun hubungan yang lebih positif dan harmonis dalam keluarga.