sumedangekspres – Geopark Lembah Cisaar: Eksplorasi Sejarah Alam Purba di Kabupaten Sumedang.
Geopark Lembah Cisaar, lokasi yang mungkin kurang terdengar namanya bagi sebagian, berada di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Meskipun jarang tersorot, geopark ini memeluk kekayaan alam yang luar biasa.
Baca Juga:Perang Iran-Israel, Akankah Rusia Bantu Iran?Sejumlah Negara Eropa Ini Janjikan Kemerdekaan Palestina
Dalam perjalanan melintasi jalur yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun, kita tiba di tempat yang menyimpan jejak-jejak tak ternilai dari masa lalu: Lembah Cisaar.
Lembah ini, kendati berada di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Majalengka, memiliki magnet unik.
Bukan tanah subur atau sumber air yang melimpah, melainkan kaya akan cerita masa lalu.
Di antara padang rumput liar dan hutan belukar, para peneliti menemukan bukti-bukti berharga yang memperlihatkan keberadaan fosil vertebrata.
Fosil-fosil yang ditemukan di Lembah Cisaar membawa cerita-cerita dari zaman lampau, mengungkap bagaimana kehidupan purba berkembang di wilayah ini.
Ada fosil gading gajah, menandakan keberadaan binatang raksasa yang menghuni bumi.
Ada pula fosil kura-kura, gigi buaya, serta fosil mamalia seperti banteng, babi, dan rusa.
Baca Juga:Berani Balas? Iran Ancam Akan Serang Israel Dengan BrutalTimur Tengah Semakin Panas Setelah Iran Serang Israel, Posisi Indonesia di Mana?
Jejak gigi hiu turut memperkaya keberagaman fosil di lembah ini, mengingatkan pada zaman ketika lautan masih menghampar luas di tempat yang sekarang kita injak sebagai daratan.
Penelitian mengenai fosil di Lembah Cisaar dimulai pada tahun 2004, saat seorang peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama rekannya dari Jerman, Dr. Cristien, menemukan rahang stegodon.
Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai kehidupan purba di daerah ini.
Selain fosil vertebrata, peneliti juga menemukan artefak-alat batu, menunjukkan bahwa Lembah Cisaar tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi hewan-hewan purba, tetapi juga tempat aktivitas manusia purba.
Keberadaan Lembah Cisaar menjadi fokus bagi para peneliti dan ahli arkeologi.
Institusi-institusi seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumedang, Balai Arkeologi Bandung (BRIN), dan Museum Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) terlibat dalam upaya pelestarian dan eksplorasi lebih lanjut terhadap sejarah alam dan budaya yang terkandung di lembah ini.
Hasil penelitian menunjukkan betapa beragamnya temuan fosil di Lembah Cisaar.