sumedangekspres – Jokowi Dorong Persiapan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima laporan mengenai hasil kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari sebelumnya. Jokowi meminta Menlu Retno untuk mempersiapkan negosiasi terkait ketahanan pangan.
Menlu Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son memimpin pertemuan ke-5 Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC) RI-Vietnam di Hanoi pada tanggal 24 April 2024. Pertemuan ini membahas isu-isu bilateral, regional, dan global.
Retno mengungkapkan bahwa kedua negara telah menyepakati perjanjian terkait ketahanan pangan antara Indonesia dan Vietnam. Namun, dia tidak memberikan detail terperinci mengenai perjanjian tersebut.
Baca Juga:Timnas U-23 Raih Kemenangan Bersejarah: Harapan Menuju Olimpiade Paris 2024Jokowi Pilih Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional: Susunan Lengkap Anggota
“Saya telah melaporkan kepada Presiden dan beliau meminta segera mempersiapkan negosiasi,” ujar Retno usai menghadiri pertemuan antara Jokowi dan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 26 April 2024.
Ketika ditanya apakah perjanjian ketahanan pangan ini berkaitan dengan rencana impor beras, Retno menjelaskan bahwa perjanjian tersebut mencakup isu “ketahanan pangan dalam konteks yang lebih luas.”
Perjanjian mengenai ketahanan pangan ini sebelumnya telah dibahas oleh Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Vo Van Thuong pada Jumat, 12 Januari 2024, di Istana Kepresidenan Hanoi, Vietnam. Kerja sama dalam bidang ketahanan pangan antara kedua negara mencakup sektor pertanian dan perikanan.
“Penandatanganan MoU kerja sama di bidang perikanan adalah langkah besar untuk mendorong kerja sama dan investasi di sektor ini,” ucap Jokowi seperti yang dikutip dalam keterangan pers dari Biro Pers Sekretariat Presiden.
Pertemuan JCBC ke-5 ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi perkembangan kerja sama bilateral serta menindaklanjuti pertemuan JCBC ke-4 (2022) dan kunjungan Presiden RI ke Vietnam pada bulan Januari yang lalu.
Pada kesempatan tersebut, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan status kemitraan dari Kemitraan Strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif. Indonesia dan Vietnam juga berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi US$18 miliar atau lebih pada tahun 2028, meningkat dari target sebelumnya yang minimal sebesar US$15 miliar di tahun yang sama.