sumedangekspres – BUAHDUA – Wisata Batu Sanghyang di Dusun Cigalagah Desa Nagrak Kecamatan Buahdua yang sempat menggemparkan beberapa waktu lalu, kini vakum. Pasalnya, wisata Batu Sanghyang membutuhkan sarana prasarana pendukung yang mumpuni. Hal itu disampaikan Kepala Desa Nagrak, Erwin Kuntana saat berbincang dengan Sumeks, Rabu (1/5/2024) kemarin.
“Saat ini wisata Batu Sanghyang vakum karena tak memiliki sarana prasana pendukung. Dengan tidak adanya sarana pendukung, diprediksi pengunjung akan cepat bosan,” kata Erwin.
“Sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan diantaranya sarana permainan ataupun lainnya yang tidak membuat pengunjung tidak bosan, seperti Flyng Fox dan sejenisnya”, katanya.
Baca Juga:Ratusan Buruh Sumedang Demo ke Jakarta3 Strategi Pemkab Sumedang untuk Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
“Selain itu, dibutuhkan infrastruktur yang bagus untuk menuju ke kawasan Wisata Batu Sanghyang. Karena, selama ini infrastrukturnya tidak baik,” jelasnya.
Dia mengharapkan bantuan dari instansi terkait untuk memajukan wisata Batu Sanghyang. Selama ini, instansi-instansi tersebut hanya berkunjung dan meninjau saja.
“Belum ada tindak lanjut untuk pengembangan wisata yang potensial di Desa Nagrak ini. Baik untuk pembenahan ataupun lainnya,” jelasnya.
Seperti diketahui, wisata Batu Sanghyang merupakan salah satu objek wisata yang ditemukan beberapa tahun silam. Tempatnya yang berada di area perkebunan Blok Pasirlandak ini sempat ramai.
Disini terdapat ribuan batu berukuran besar terhampar sepanjang sekitar 100 meter. Sebagian batu berbentuk persegi panjang dan kotak.
Erwin menuturkan, bebatuan tersebut ditemukan warga saat akan membuka akses jalan ke perkebunan.
“Awalnya lokasi ini memang sangat jarang dikunjungi. Diketahui ada batu-batu juga saat warga sedang membersihkan rumput-rumput liar yang sudah panjang,” ujarnya.
Baca Juga:Pj Bupati Evaluasi Kinerja BUMD Sumedang Buruh Asal Sumedang Ikuti Aksi May Day di Jakarta
Lokasi penemuan batu berada sekitar 1 Km dari jalan raya. Hanya kendaraan roda 2 yang bisa mengakses lokasi tersebut.
“Kata orangtua dulu sih ini lokasi ini ada kaitannya dengan legenda Sangkurian Kabeurangan. Ada juga yang bilang bekas ‘patilasan’ Prabu Siliwangi”, pungkasnya. (bim)