sumedangekspres – RANCAKALONG – Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli blusukan ke Kecamatan Rancakalong untuk menemui masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem di wilayah tersebut, Jumat (17/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Yudia mengunjungi rumah Yoyoh (64) tahun warga Dusun lebak Tulang Desa Nagarawangi.
Kesehariannya berdagang keliling sayuran yang disuplai oleh tetangganya. Ia mengaku dalam sehari hanya mendapatkan Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu dari dagangan yang ia jual. Sedangkan rumahnya tergolong Rutilahu (rumah tidak layak huni).
Baca Juga:Pj Bupati Yudia Tinjau Program Starbak di RancakalongPuluhan Adegan Warnai Rekontruksi Penganiayaan Hingga Meninggal Dunia
Masih di Dusun yang sama, Pj Bupati juga menemui Watma (70) tahun yang terbaring sakit selama 5 tahun. Ia hanya mengandalkan istrinya yang menjadi buruh cuci.
Pj Bupati Yudia Ramli langsung memberikan bantuan stimulus kepada Yoyoh dan bantuan perbaikan rutilahu serta bantuan stimulus untuk Watma.
Pj Bupati Yudia Ramli menyebutkan, kedatangannya ke Rancakalong untuk memetakan intervensi yang dilakukan kepada warga miskin ekstrem sesuai bantuan yang diberikan agar tepat sasaran.
“Saya terjun ke lapangan ingin melihat langsung masyarakat yang miskin ekstrem untuk menentukan apa yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan mereka,” tuturnya.
Menurut Yudia, penanggulangan miskin ekstrem harus dilakukan dengan cara yang esktrem juga.
“Penanganannya jangan hanya biasa-biyasa saja. Miskin ekstrem ini kalau tidak bekerja kita pekerjakan sampai penghasilannya jangan di bawah Rp.500 ribu perbulan. Rumahnya kita lakukan bedah rumah,” ujarnya.
Untuk mengurangi beban hidup warga miskin ekstrem yang non produktif, lanjut Yudia, intervensinya dilakukan dengan memberikan berbagai bantuan.
Baca Juga:Sumedang Diguncang Gempa M 3,5 Sabtu Dini HariPPKn Beda dengan Pendidikan Pancasila, BPIP Terus Kuatkan Jaringan Melalui BTU Pendidikan Pancasila
“Kita berikan jaminan sosial dengan KIS atau BPJS. Atau setiap bulan kita berikan Bantuan Langsung Tunai dari Dinas Sosial ada dari Baznas,” kata Yudia.
Yudia menyebutkan, Pemerintah Daerah memiliki “dua saku” dalam penanganan miskin ekstrem ini.
“Saku kiri bersumber dari APBD dan saku kanannya hasil dari kita berkolaborasi dan bersinergi baik dari CSR ataupun dari Baznas,” tuturnya.
Ia menambahkan, ASN di Kabupaten Sumedang hampir semua menyalurkan zakatnya melalui Baznas sehingga turut berperan dalam penanggulangan kemiskinan.