sumedangekspres – KOTA – Saluran Irigasi sepanjang 20 meter yang mengairi 3 desa roboh diduga akibat tergerus aliran air sungai cileleuy Kelurahan Cipamengpeuk, Sumedang Selatan, baru-baru ini. Atas kejadian tersebut sebanyak 42 petani harus berkumpul untuk membersihkan sisa material bangunan yang roboh.
“Untuk membersihkan sisa material bangunan irigasi yang roboh, kita bersama masyarakat lain harus melakukan kerja bakti bersama ( gotong royong ), kurang lebih sekitar 42 orang.” Ungkap Surya (55) salah satu warga..
sementara,bangunan irigasi yang roboh,airnya mengairi di tiga wilayah yaitu,Tenjo Negara,Nangorak,dan Cipameungpeuk.
Baca Juga:Gempa M 3,5 Sumedang Kemarin Tidak Menimbulkan DampakPompanisasi Solusi Kekeringan Masa Tanam Kedua di Ujungjaya
Akibat kejadian tersebut untuk sementara saluran air irigasi tidak bisa mengairi persawahan di beberapa wilayah dan persawahan terancam kekeringan.
“Sempat ada juga petugas BWS meninjau lokasi ini, namun hingga sekarang belum ada tindak lanjut sampai akhirnya ditemukan sudah roboh irigasi ini”, imbuhnya.
sementara,dari pantauan di lapangan turut hadir juga dari Radya Anom Karaton Sumedang Larang (KSL) Rd Luky Dhohari Soemawilaga turut membantu bergotong royong bersama para petani di bantu masyarakat membersihkan material bangunan Irigasi yang roboh.
Harapannya, pemerintah dapat meninjau langsung saluran irigasi tersebut yang di nilai penting untuk mengaliri tanaman pangan.
“sementara, untuk mengairi persawahan yang ada di Cirangkong,menggunakan alat pompanisasi dengan biaya pribadi”, pungkas Surya. ( uya )