Dawai menerangkan bahwa banyak pedagang resmi mengeluhkan keberadaan PKL.
“Banyak yang mengeluh terutama pedagang basahan sayuran,” terangnya.
Selain itu, PKL sering berjualan hingga siang hari, semakin menggerus pendapatan pedagang resmi.
Dawai mengungkapkan bahwa PKL mulai muncul lebih banyak setelah pasar terbakar dan dibangun kembali. Awalnya hanya ada satu-dua oknum yang diberi izin oleh PT Bangun Bina Persada, namun kini jumlahnya terus bertambah.
“Kami sering rapat dengan pihak PT, UPTD dan pedagang resmi, namun hasilnya nol persen,” paparnya.
Baca Juga:Raih Penghargaan SPBE, Pj Bupati Sumedang Diundang ke Istana NegaraPemuda Muhammadiyah Sumedang Soroti Tawuran yang Kian Masif
Meskipun ada janji penertiban PKL pasca Pemilu, hingga kini belum ada tindakan nyata. Dawai berharap pemerintah turun tangan untuk menertibkan PKL.
“Berharap ke Pemerintah Kabupaten Bandung, harus turun langsung lakukan sidak bersama Satpol PP,” ujarnya.
Menurutnya, penertiban PKL akan membuat Pasar Cicalengka lebih aman, nyaman, dan ramai pengunjung. (kos)