sumedangekspres – Ruminansia dapat berproduksi dengan baik jika tersedia pakan hijauan yang berkualitas tinggi dan ketersediaannya selalu terpenuhi. Pakan hijauan yang merupakan kombinasi rumput dan legum dibutuhkan untuk saling melengkapi kandungan nutrien yang diperlukan oleh ternak.
Semua tanaman legum yang berupa perdu, pohon dan penutup tanah adalah tanaman pakan sebagai sumber protein dan mineral untuk ruminansia. Kandungan protein kasar tanaman legum di atas 20 %. Sedangkan rumput sebagai sumber serat yang sangat diperlukan ruminansia sebagai sumber energi.
Ruminansia yang kekurangan energi dapat mengakibatkan terhambatnya pertambahan bobot badan dan terganggunya produksi. Tingkat kecernaan bahan kering rumput dengan tambahan pakan legum, menghasilkan tingkat kecernaannya lebih tinggi dibandingkan jika diberi rumput saja.
Baca Juga:Ratusan Warga Desa Sindanggalih Tercatat Miskin EkstremAkibat Percikan Kabel Induk, Konveksi di Sindangpakuwon Kebakaran: Kerugian Capai Ratusan Juta
Budidaya rumput dan legum yang berproduksi tinggi dan tahan terhadap kekeringan perlu dilakukan, salah satunya di lahan kering berlereng. Pada lahan kering berlereng seringkali menimbulkan erosi tanah dan menyebabkan terjadinya kerusakan lahan yang ditandai menurunnya kesuburan (fisik, kimia, dan biologi) lahan sehingga pada akhirnya produktivitas lahan menurun.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan teknologi untuk mencegah terjadinya erosi dan aliran ‘bypass’ (aliran permukaan tanah). Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan menanam tanaman pakan baik itu rumput maupun legum yang merupakan metode vegetasi.
Umumnya tanaman legum yang dapat ditanam bisa berupa perdu dan pohon diantaranya: kaliandra, turi, leucaena, indigofera, gamal, flemingia dan lain sebagainya. Manfaat lain dari menanam legum selain mencegah erosi juga menambah unsur hara dalam tanah dengan bantuan bakteri rhizobium dan daun yang berguguran sebagai pupuk hijau.
Tanaman legum juga dapat menambah kesuburan lahan dan mampu menghasilkan input bahan organik bagi perbaikan kualitas lahan. Selain legum pohon, dapat ditanam pula tanaman penutup tanah yang efektif mengurangi erosi dan kecepatan aliran permukaan (run off).
Tanaman penutup tanah yang sudah dikenal adalah kacang pintoi, stilo, sentro, kalopo, puero, mucuna, crotalaria, dolichus, Canavalia ensiformis dan sebagainya. Fungsi tanaman penutup adalah untuk melindungi dari air hujan secara langsung, rehabilitasi lahan kritis, menjaga kesuburan tanah, dan menyediakan bahan organik.