Kisah Rumah Tua yang Bertahan di Tengah Gemerlap Apartemen Mewah Jakarta, Viral Beberapa Tahun Lalu

Kisah Rumah Tua yang Bertahan di Tengah Gemerlap Apartemen Mewah Jakarta, Viral Beberapa Tahun Lalu
Kisah Rumah Tua yang Bertahan di Tengah Gemerlap Apartemen Mewah Jakarta, Viral Beberapa Tahun Lalu (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Kisah Rumah Tua yang Bertahan di Tengah Gemerlap Apartemen Mewah Jakarta, Viral Beberapa Tahun Lalu,

Di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, terdapat sebuah rumah tua yang menarik perhatian publik. Dikelilingi oleh apartemen-apartemen mewah, rumah ini menjadi sorotan sejak viral di media sosial pada tahun 2019.

Warisan Keluarga yang BerhargaRumah ini dimiliki oleh pasangan suami istri, Elis dan Chairul Bahri, yang tinggal di Jalan KH Mas Mansyur Gg. Riban, RT 07/09, Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat. Lokasinya unik karena terhimpit di antara tembok-tembok apartemen Thamrin Executive Residence, sehingga untuk mencapainya, pengunjung harus masuk melalui gerbang apartemen tersebut.

Baca Juga:Tips Menyewa Apartemen di Jakarta Selatan: Panduan Praktis untuk Menemukan Hunian IdealPerbandingan Harga Sewa Apartemen di 10 Kota Asia: Jakarta Paling Murah?

Penampilan yang Kontras dengan LingkunganMeski dikelilingi bangunan modern, rumah Elis tetap mempertahankan arsitektur kunonya. Genteng dan pondasi kayunya sudah lapuk, dan cat tembok putihnya yang kusam dan terkelupas semakin mempertegas kontras dengan apartemen di sekitarnya.

“Iya itu rumahnya Bu Elis, orang rata-rata, baik warga maupun penghuni apartemen yang lama-lama tahu itu. Orangnya kan memang tidak mau itu dijual, pihak apartemennya juga memaklumi lah istilahnya jadi begitu (tetap ada beriringan dengan apartemen),” ujar Rohman, seorang warga Kebon Melati.

Nilai Sentimental yang Tak TergantikanBagi Elis dan Chairul, rumah ini memiliki nilai sentimental yang tak tergantikan. Rumah ini adalah warisan keluarga yang telah dihuni sejak zaman buyut mereka. Oleh karena itu, mereka menolak berbagai tawaran untuk menjual rumah tersebut, meskipun ditawari harga yang sangat tinggi, bahkan mencapai lebih dari Rp2 miliar dan sebuah unit apartemen.

“Dahulunya kan ini masih masuk Kampung Kebon Melati, lalu dilakukan pengembangan dibuat apartemen. Semua warga udah pada pindah, tinggal itu doang yang masih bertahan meski sudah ditawar Rp2-3 miliar, tetap tidak mau,” tutur seorang pria yang tinggal di kawasan Dukuh Pinggir.

Pertahanan di Tengah ModernisasiBangunan rumah Elis kini berdiri di tengah-tengah gedung-gedung apartemen yang menjulang tinggi. Para penghuni apartemen dan pihak pengelola pun tidak mempermasalahkan keberadaan rumah Elis yang masih bertahan hingga kini. Mereka memahami dan menghargai keputusan Elis dan Chairul untuk tetap tinggal di rumah yang penuh kenangan tersebut.

0 Komentar