sumedangekspres – UJUNGJAYA – Kepala Desa Cibuluh Kecamatan Ujungjaya Dudung Sudrajat menegaskan, kedepan wilayah Desa Cibuluh direncanakan menjadi suatu kawasan yang sarat dengan industri tetapi tidak meninggalkan budaya.
Dan, rencana itu diawali dengan budaya di bidang pertanian.
Dudung pun mencontohkan, salah satunya bagaimana merubah perilaku masyarakat petani dengan membiasakan diri menggunakan pupuk organik.
Karena, tanah di wilayah Cibuluh mulai berkurang unsur haranya.
“Unsur hara sudah tipis. Jadi tidak bisa ada perbaikan kedepan kalau tidak ada tindakan yang dimulai dari sekarang,” kata Dudung kepada Sumeks seusai kegiatan sosialisasi pengolahan sampah, belum lama ini.
Baca Juga:PPDB 2024 Tingkat SD dan SMP di Sumedang: Harus Objektif dan TransparanAkses Jalan ke Geopark Cisaar Amburadul: Roda Perekonomian Warga Cenderung Lesu
Dia menerangkan, Cibuluh sendiri telah dinilai oleh institusi ITB sudah mempunyai wawasan kedepan bahwa desa ini akan dijadikan suatu tempat industri pariwisata.
Tetapi syarat dengan seni budaya yang membina masyarakatnya untuk kembali lagi budaya awal.
“Kita melestarikan hak masing-masing termasuk hak tanah, pertanian yang harus dikembalikan ke metode semula bahwa ini harus subur makmur secara alami,” jelasnya.
Dia pun bersyukur ITB memilih Desa Cibuluh untuk dijadikan tempat pengabdian.
Menurutnya, rasa kepedulian dari ITB itu didorong karena pihak kampus tidak habis pikir kenapa Indonesia yang subur makmur tetapi beras atau komoditi lainnya masih ekspor.
Itu sangat bertolak belakang dengan keadaan tanah yang ada di negara kita.
Setelah ditelaah, kata Dudung, ternyata memang perlu peningkatan metodologi keilmuan yang dimiliki para petani.
Baca Juga:Jelang Iduladha, Harga Cabai di Pasar Parakanmuncang NaikMenteri AHY Blusukan di Riau, Mulai dari Ganti Mobil hingga Layani Warga Foto di Kebun
Kemudian, ada keinginan baik dari teknokrat untuk membuat suatu terobosan di bidang teknologi utamanya.
“Nah sekaligus merubah ekosistem, merubah keadaan bahwa problematika dimana-mana di kita itu masalah sampah. Itu harus dijadikan media yang bermanfaat untuk para petani. Jadi kota nanti jadi bersih, desa bisa mendapatkan olahan sampah untuk bidang pertanian,” paparnya. (bim)