Keterampilan inilah yang harus melekat pada setiap pemimpin pada era disrupsi saat ini.
Dr Aqua Dwipayana menyinggung tentang kebaradaan era digital yang ditandai dengan disrupsi di berbagai bidang.
Hal ini mempersyaratkan hadirnya kepemimpinan modern yang adaptif dengan perubahan yang terjadi. Termasuk di lingkungan para pelaku usaha jasa keuangan.
Baca Juga:Renovasi Pasar Parakanmuncang: Tantangan dan HarapanGenap 100 Hari Kerja, Menteri AHY Jabarkan Capaian Tiga Arahan Presiden Joko Widodo
Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat tersebut, mengatakan kondisi industri 4.0 saat ini menunjukkan perubahan drastis pada berbagai aspek yang disebut sebagai disrupsi.
“Tengok saja, gejala-gejala transformasi industri 4.0 yang dapat muncul saat ini dapat dilihat seperti sektor ritel sudah diganti dengan e-commerce, transportasi sekarang muncul adanya transportasi online, pekerja pabrik sudah diganti dengan teknologi robot, surat sudah diganti dengan message service seperti WhatsApp, surat elektronik atau e-mail, rumah produksi sekarang diganti dengan munculnya pembuat konten elektronik di youtube,” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang menempuh studi S1 hingga S3 di bidang Komunikasi ini.
Disrupsi tersebut, kata pria yang hobi silaturahim itu, pada akhirnya membutuhkan strategi kepemimpinan organisasi yang berbeda dibandingkan pada masa sebelumnya.
“Diperlukan sebuah strategi kepemimpinan modern di era digital. Penting juga memahami karakteristik generasi yang ada di industri saat ini (gen X, gen Y dan gen z), dan yang paling utama adalah adalah pemahaman dan keterampilan mengenai tata cara berkomunikasi efektif kepada masing-masing generasi,” kata doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut.
Alat yang Wajib
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat tersebut menegaskan, Industri 4.0 tidak lagi sama dengan era industri sebelumnya.
Peran teknologi informasi tidak lagi sekadar sebagai alat tambahan namun sudah menjadi alat yang wajib ada untuk menjamin kelancaran operasional. Hal ini mendorong perubahan kepemimpinan di era digital.
Agar menjaga daya saing, para pemimpin perusahaan harus secepat mungkin melakukan inovasi terutama berkaitan dengan inovasi yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Baca Juga:Wilayah Pedesaan Jadi Kantung KemiskinanPeningkatan Kompetensi Mahasiswa dan Lulusan Kampus UPI di Sumedang melalui Pelatihan Perwasitan Tenis Meja
“Kepemimpinan merupakan suatu proses ataupun gaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar orang lain tersebut mau mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin. Penyampaian pesan dari seorang pemimpin dalam kepemimpinannya memerlukan gaya komunikasi yang tepat agar pesan yang disampaikan kepada bawahannya dapat diterima dengan baik oleh para karyawan,” ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.