Program “Cisitu Dua Ribu” ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengatasi kemiskinan ekstrem melalui partisipasi aktif masyarakat. Dengan kontribusi minimal dua ribu rupiah, setiap warga dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas mereka.
Gerakan ini juga diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga. Melalui kontribusi kecil namun kolektif, masalah besar seperti kemiskinan dapat diatasi secara efektif. “Kita semua harus bekerja sama, saling mendukung, dan berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Dengan begitu, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera,” kata Yudia.
Selain mengumpulkan dana, program ini juga mencakup berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gotong royong dan infaq. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya peran aktif mereka dalam pembangunan daerah.
Baca Juga:Kondisi Luka Misterius Vina dan Eky Cirebon, Kecelakaan atau Pembunuhan?Desak Audit Investigasi Polri dalam Kasus Vina Cirebon
Pj Bupati Yudia Ramli juga menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya tentang mengumpulkan uang, tetapi juga tentang membangun solidaritas sosial. “Dengan bergotong royong, kita bisa saling membantu dan mendukung. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kebersamaan dan solidaritas,” katanya.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, dana yang terkumpul dari gerakan ini akan dikelola oleh tim khusus yang terdiri dari perwakilan masyarakat dan pemerintah. Tim ini bertugas mengawasi penggunaan dana dan memastikan bahwa bantuan tepat sasaran. “Kami akan memastikan bahwa dana yang terkumpul digunakan dengan benar dan tepat sasaran. Tim khusus akan mengawasi proses ini,” jelas Edi.
Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan masyarakat semakin percaya dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. “Kepercayaan masyarakat adalah kunci keberhasilan gerakan ini. Oleh karena itu, kami akan bekerja keras untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas,” tambah Edi.
Program “Cisitu Dua Ribu” juga diharapkan dapat menjadi model bagi kecamatan lain di Kabupaten Sumedang. Dengan melihat kesuksesan gerakan ini, diharapkan wilayah lain terinspirasi untuk meluncurkan inisiatif serupa. “Kami berharap program ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain. Dengan semangat gotong royong, kita bisa mengatasi masalah kemiskinan di seluruh Kabupaten Sumedang,” ujar Yudia.