Bey Machmudin Apresiasi Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

HARSIARDA 2024 Bey Machmudin Ajak Masyarakat Kembali Menonton TV dan Mendengarkan Radio
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan ramah tamah bersama pemeran dan juga ofisial Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, dengan tema Dilan Nganjang Ka Pakuan di halaman belakang Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Minggu (9/6/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

sumedangekspres — Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengapresiasi Film bertajuk Dilan 1983: Wo Ai Ni, yang mengambil _setting_ suasana Kota Bandung tempo dulu. 

 

Bey mengucapkan terima kasih kepada Pidi Baiq (Penulis Cerita Dilan) karena berkat beliau, Bandung jadi lebih terkenal. 

 

“Bandung kembali menjadi perhatian,” ucap Bey Machmudin saat acara ramah tamah bersama pemeran dan juga ofisial Film ‘Dilan 1983: Wo Ai Ni’, dengan tema “Dilan Nganjang Ka Pakuan” di halaman belakang Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Minggu (9/6/2024). 

 

Baca Juga:HARSIARDA 2024 Bey Machmudin Ajak Masyarakat Kembali Menonton TV dan Mendengarkan Radio

Bey mengaku, dirinya mengikuti Dilan sejak film pertama, yakni “Dilan 1991”. Kemudian sekuel “Milea: Suara dari Dilan” dilanjut dengan trilogi “Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995”. 

 

Melalui film yang disutradarai Fajar Bustomi, Bey berharap kenangan akan suasana Bandung tempo dulu dapat dirasakan kembali meski hanya lewat layar lebar. 

 

Pun demikian, hal itu akan menjadi tantangan bagi pemerintahan dan _stakeholder_ pembangunan untuk dapat menjaga keindahan Kota Bandung agar seasri tempo dulu, tapi tetap berkemajuan mengikuti perkembangan zaman. 

 

“Ini menjadi tantangan bagi kami terus menjaga Kota Bandung untuk tetap menarik dan ramah terhadap pendatangnya. Tentu kami juga menunggu pembuatan film-film lainnya,” tutur Bey. 

 

Bey pun menyampaikan bahwa pihaknya terbuka bila ada sineas lain yang ingin menggambarkan Kota Bandung atau kota/kabupaten lainnya di Jabar karena mempunyai berbagai panorama yang menarik bila dieksplorasi. 

 

Di samping menggambarkan sisi indah suatu kota, Bey juga berpendapat akan menarik pula bila suatu film dapat menggambarkan sisi terkini suatu kota. 

 

“Mungkin nanti berikutnya kalau bisa ada gambaran yang kekinian, misalnya sekarang Bandung punya kereta cepat dan lain sebagainya,” tutur Bey.

 

0 Komentar