Dalam pernyatannya, Dr Aqua Dwipayana menjelaskan bahwa di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi, peran ganda seorang wanita semakin menantang dan kompleks. Namun, ibu-ibu yang tergabung dalam Jalasenastri dituntut untuk menunjukkan bahwa wanita mampu menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah tangga, istri prajurit, dan wanita karier dengan penuh kesuksesan.
Sebagai ibu rumah tangga, setiap anggota Jalasenastri tidak hanya mengurus kebutuhan rumah tangga tetapi juga mendidik anak-anaknya dengan baik. Ia harus bisa memastikan setiap anggota keluarga mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup. “Kuncinya, selalu berusaha untuk mengatur waktu dengan baik, antara mengurus rumah, mendidik anak-anak, dan memenuhi tugas sebagai istri prajurit,” ungkap Dr Aqua Dwipayana yang juga Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat.
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu juga mengungkapkan bahwa menjadi istri seorang prajurit menuntut kesabaran dan keteguhan hati yang luar biasa. Ibu Jalasenastri harus mendukung suaminya yang sering kali bertugas jauh dari rumah. Ia memahami betul risiko dan tanggung jawab yang diemban suaminya. Sebagai istri prajurit harus siap menghadapi situasi apapun dan berusaha memberikan dukungan moral kepada suami agar ia bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Baca Juga:Segera Terbit, Seperempat Abad Perjalanan Dakwah Abuya KH Muhyiddin Abdul Qodir al Manafi Dalam Bentuk BukuDony Ahmad Munir Sambangi Korban Kebakaran: Saya Ikut Prihatin dan Berduka Sedalam-dalamnya
“Di era digitalisasi, Ibu Jalasenastri juga tidak ketinggalan untuk berkarier. Dengan memanfaatkan teknologi, ia menjalankan bisnis online yang sukses. Teknologi memberikan banyak kemudahan. Kita bisa mengelola bisnis dari rumah tanpa mengabaikan peran saya sebagai ibu dan istri. Kita juga bisa aktif di media sosial untuk mempromosikan produk dan menjalin relasi dengan pelanggan,” ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.
Terkait penyikapan era globalisasi, pria yang hobi silaturahim itu mengatakan, globalisasi membuka banyak peluang, namun juga menghadirkan tantangan baru. Ibu Jalasenastri terus belajar dan mengembangkan diri agar tetap relevan dengan perubahan zaman. Penting bagi kita untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan global. Seringlah mengikuti seminar dan pelatihan online untuk meningkatkan keterampilan.
Lebih jauh disampaikan Dr Aqua Dwipayana tentang pentingnya berusaha menjadi Ibu Jalasenastri yang menginspirasi bagi banyak wanita. Setiap Ibu Jalasenastri harus membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seorang wanita dapat menjalankan peran ganda dengan baik. “Jangan takut untuk bermimpi dan berusaha. Kita bisa menjalani peran sebagai ibu, istri, dan wanita karier sekaligus,” pesan Dr Aqua Dwipayana.