Puskesmas Sukagalih Gelar Pelatihan Tim PMT Berbasis Pangan Lokal

BERSINERGI: Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda SKep Ners bersama para Kader PKK dan Posyandu saat kegiat
BERSINERGI: Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda SKep Ners bersama para Kader PKK dan Posyandu saat kegiatan pelatihan di Aula Ksntor Desa Sukagalih Senin (10/6).
0 Komentar

sumedangekspres – KOTA – Dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi serta pebaikan Gizi.

Puskesmas Sukagalih menggelar kegiatan pelatihan tim pelaksanaan dalam pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi ibu hamil Kekurangan Energi Krinis (KEK) dan bayi Kurang Gizi tingkat Puskesmas di Aula kantor Desa Sukagalih Kecamatan Sumedang Selatan, Senin (10/6). 

Kegiatan tersebut dibuka langsung Kepala Puskesmas (Kapus) Sukagalih, Ida Warlinda S Kep Ners, dan dihadiri para Ketua TP PKK, para Ketua Kader dan Para Kader Posyandu di setiap Desa dan Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih.

Baca Juga:Jelang Idul Adha Pesanan Sapi Membludak: Peternak di Batugara SumringahJemput Bola IKD: Mudahkan Warga Akses Identitas

Pada kesempatan itu Kapus Sukagalih,  Ida Warlinda mengatakan,  Kegiatan ini bertujuan untuk mengsosialisasikan apa saja kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas, yang dibantu oleh para kader, terutama dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT). 

Pihaknya akan menentukan sasaran-sasaran yang akan ditentukan oleh tim dari gizi Puskesmas dan juga dari kader-kader Posyandu. Sehingga kegiatan tersebut tidak berbarengan dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh tiap Desa dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD).

“Jadi untuk PMT ini, ada pemberian PMT dari Desa dan pemberian PMT dari Dinas Kesehatan, dan juga dari Puskesmas, dan kami puskesmas menyebarkan Pemberian PMT dari tiga sumber tersebut supaya tidak terfokus kepada sasaran yang itu-itu saja, jadi tugas kami menyebarkan pemberian PMT tersebut agar bisa dilaksanakan secara efektif, efisien, yang nantinya tetap akan ada evaluasi,” kata Kapus.

“Kalaupun misalnya Pemberian PMT dari Dana Desa diberikan kepada semua yang stunting, maka kami akan terfokus kepada balita dengan T1 dan T2 atau balita-balita yang tidak naik berat badannya di bulan ke satu atau bulan ke dua, kami akan berikan PMT bersumber dari anggaran Puskesmas sehingga pada bulan berikutnya balita tersebut bisa naik berat badannya, dan tinggi badannya sehingda tidak stunting ” ucap Kapus.

Kapus berharap hasil evaluasi kedepanya, dari pemberian PMT tersebut memberikan hasil yang baik, dengan tidak adanya anak stunting di wilayah Desa masing-masing, selain itu anak yang terindikasi stunting juga bisa menurun di bulan-bulan berikutnya.

0 Komentar