Sri Mulyani Ungkap Rahasia di Balik Utang Rp 800 Triliun! Jangan Lewatkan Penjelasannya!

Sri Mulyani Ungkap Rahasia di Balik Utang Rp 800 Triliun! Jangan Lewatkan Penjelasannya!
(Coltliq Ekajaya)Sri Mulyani Ungkap Rahasia di Balik Utang Rp 800 Triliun! Jangan Lewatkan Penjelasannya!
0 Komentar

Oleh karena itu, pemerintah harus terus berusaha menjaga iklim investasi yang kondusif dan menjaga kepercayaan pasar.

Konsentrasi Utang di Tahun-Tahun Mendatang

Sri Mulyani menjelaskan bahwa konsentrasi utang jatuh tempo yang tinggi di tahun 2025 hingga 2027 adalah hasil dari strategi pengelolaan utang selama pandemi COVID-19.

“Jadi kalau tahun 2020, maksimal jatuh tempo dari pandemi kita itu semuanya di 7 tahun dan sekarang konsentrasi di 3 tahun terakhir 2025, 2026 dan 2027, sebagian di 2028 tahun. 

Baca Juga:Intel Batal Buka Pabrik di Israel, Karena Komitmen terhadap Palestina MerdekaRia Ricis Mengalami Ancaman dan Pemerasan Rp 300 Juta!

Nah ini lah yang kemudian menimbulkan persepsi kok banyak sekali utang numpuk,” tuturnya.

Strategi ini dilakukan untuk menyeimbangkan beban utang selama masa pandemi dan memastikan bahwa pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk mengelola pembayaran utang tersebut.

Walaupun angka utang yang jatuh tempo terlihat besar, pemerintah tetap optimis bahwa dengan manajemen yang baik dan kondisi ekonomi yang stabil, tantangan ini dapat diatasi.

Pandangan DPR Mengenai Utang Jatuh Tempo

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie Othniel Frederic Palit, menyampaikan bahwa utang jatuh tempo Indonesia pada tahun 2025 mencapai Rp 800,33 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp 705,5 triliun adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 94,83 triliun adalah pinjaman.

Dolfie menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi utang jatuh tempo ini. Ia mengingatkan bahwa strategi yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar.

“Profil (utang) jatuh tempo kalau kita hitung 2025 jatuh tempo itu Rp 800 triliun,” beber Dolfie.

Baca Juga:Gaji Pekerja Dipotong untuk Tapera, Apakah Ini Solusi atau Masalah Baru? Ini Jawaban Ombudsman!Viral! Siap-siap! Harga Beras Bakal Melambung Naik Tinggi

Langkah-Langkah Pemerintah

Menghadapi tantangan ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan utang jatuh tempo dapat dikelola dengan baik.

Salah satu langkah penting adalah memperkuat basis ekonomi domestik dan memperbaiki iklim investasi. 

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi pajak dan pengelolaan aset negara yang lebih efisien.

Selain itu, pemerintah juga aktif berkomunikasi dengan investor dan pemegang surat utang untuk menjaga kepercayaan mereka terhadap ekonomi Indonesia.

Dialog yang terus-menerus dan transparansi dalam pengelolaan utang menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasar.

0 Komentar