sumedangekspres – KOTA – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang mewaspadai penyakit Penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit kulit atau lumpy skin disease (LSD) pada hewan.
Apalagi menjelang Idul Adha, dua penyakit ini dikhawatirkan menyerang hewan kurban.
Petugas kesehatan hewan Diskanak Sumedang, drh. Rizki Andre mengakui PMK dan LSD masih ada. Dua penyakit tersebut yang paling diantisipasi saat menjelang Idul Adha karena perpindahan hewan ternak sangat signifikan.
Baca Juga:Pilkada 2024, DPC Gerindra Kabupaten Sumedang Tunggu Arahan DPPDony Sudah Kantongi Calon Wakil: Bertekad Lanjutkan Pembangunan di Periode Kedua
“Dua penyakit itu sekarang sedang naik,” kata Rizki saat melakukan pemeriksaan di Pasar Hewan Tanjungsari, baru-baru ini.
Dikatakan, pemeriksaan hewan meliputi bagian fisik pada kondisi tubuh hewan, mulut, kuku, mata, dan kulit.
Menurutnya, pemeriksaan bisa dilihat dari jauh melalui fisiknya, kalau terlihat mengarah ke satu penyakit baru diperiksa lebih dalam lagi seperti suhu badannya.
“Atau kalau indikasi PMK kami periksa mulut apakah ada luka atau sariawan, karena itu indikasi ke PMK, termasuk juga kukunya jangan sampai ada luka di kuku,” tuturnya.
Dikatakan, ciri-ciri hewan yang sehat bisa dilihat secara kasat mata, mulai dari postur tubuhnya yang tegak, warna mata dan mulutnya cerah, serta perut yang tidak buncit.
Sementara, lanjut Rizki, untuk hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat diberikan tanda ‘Hewan Sehat’ dari Diskanak Sumedang.
“Kalau perut buncit itu indikasi cacingan atau ada kesalahan dalam manajemen makan,” katanya.
Baca Juga:Sarana dan Prasarana DPUTR Sumedang Penting untuk WargaDanramil 1002/Cimalaka Giat Karya Bhakti
Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah hewan di Pasar Hewan Tanjungsari, Riski memastikan semuanya dalam kondisi sehat.
Namun, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada, lantaran saat ini banyak hewan dari luar provinsi masuk ke Sumedang.
“Jadi kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit-penyakit yang dibawa,” pungkasnya. (bim)