sumedangekspres – Raffi Ahmad Umumkan Mundur dari Proyek Beach Club Gunungkidul, Namun Bisakah Kita Percaya? Proyek pembangunan beach club yang direncanakan oleh Raffi Ahmad di Gunungkidul telah menciptakan gelombang kontroversi yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Polemik ini mencapai puncaknya ketika Raffi Ahmad akhirnya mengumumkan keputusannya untuk mundur dari proyek tersebut melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @raffinagita1717.
Raffi Ahmad Umumkan Mundur dari Proyek Beach Club Gunungkidul
Dalam pernyataannya, Raffi Ahmad menyatakan alasan di balik keputusannya untuk mundur, yang terutama dipicu oleh kekhawatiran masyarakat terhadap potensi dampak lingkungan dari proyek tersebut.
Baca Juga:Mengirim Pesan dari Selatan ke Utara Aksi Pembelot dan Flashdisk Drama KoreaKocak dan Romantis! My Sweet Mobster dengan Uhm Tae Goo, Drama Korea Wajib Nonton!
“Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan proyek ini,” kata Raffi Ahmad tegas, sambil menegaskan bahwa setiap bisnis yang ia jalankan harus mematuhi aturan hukum yang berlaku di Indonesia dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Proyek ini pertama kali diumumkan melalui akun Instagram @raffinagita1717 pada tanggal 16 Desember 2023, dengan Raffi Ahmad menyampaikan antusiasmenya untuk memulai pembangunan villa, beach club, dan resort spa di Pantai Krakal, Gunungkidul.
Namun, rencana ini segera menemui tantangan serius dari berbagai pihak, termasuk organisasi lingkungan hidup seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja, yang mengkhawatirkan kerusakan yang mungkin ditimbulkan terhadap Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu.
Walhi tidak sendirian dalam penolakannya terhadap proyek ini, dengan munculnya petisi online di change.org yang mengajak untuk menolak pembangunan resort Raffi Ahmad di Gunungkidul.
Tidak hanya itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, juga menegaskan bahwa izin resmi untuk proyek beach club tersebut belum dikeluarkan oleh pihak berwenang. Menurutnya, proyek ini saat ini hanya sebatas wacana investasi dan belum mencapai tahap pembangunan konkret.
Sunaryanta, yang ditemui di kantor Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, menyoroti pentingnya memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat setempat, yang jumlahnya mencapai 776.622 orang.
Meskipun mengakui adanya pro dan kontra terkait investasi di daerahnya, Sunaryanta menegaskan bahwa pemanfaatan sumber daya alam harus tetap mematuhi peraturan yang berlaku, sambil menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan.