sumedangekspres – “Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banjar mengalami peningkatan selama tahun ini. Hingga pertengahan Juni, jumlah kasus DBD mencapai 257.”
Data menunjukkan bahwa pada bulan Januari tercatat 23 kasus dengan satu orang meninggal, Februari 28 kasus dengan satu orang meninggal, Maret 68 kasus, April 64 kasus dengan satu orang meninggal, Mei 59 kasus, dan Juni 15 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Ika Rika Rohantika, mengonfirmasi adanya penambahan kasus DBD terbaru di Kota Banjar, terutama di Lingkungan Cikabuyutan Barat, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.
Baca Juga:Siswi SMAN 7 Tasikmalaya Digembleng Pengetahuan Jurnalistik di Radar TasikmalayaDPRD Kabupaten Tasikmalaya mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perumahan dan Permukiman Kumuh
Menurutnya, peningkatan kasus DBD tidak hanya disebabkan oleh musim penghujan, tetapi juga karena proses screening yang lebih intens terhadap pasien.
Dengan proses screening yang lebih cepat, penanganan juga bisa dilakukan dengan lebih cepat. Sehingga, angka kematian pun bisa dicegah,” ungkap dr. Ika kepada wartawan pada Kamis, 13 Juni 2024.
Dalam menghadapi masalah ini, pihak Dinkes Kota Banjar mendorong masyarakat untuk lebih memprioritaskan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dibandingkan dengan fogging.
Ika menjelaskan bahwa fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa, sementara larva yang tersembunyi di tempat yang aman masih dapat bertahan hidup.
Oleh karena itu, PSN dianggap sebagai salah satu solusi yang lebih efektif dalam mengendalikan penyebaran DBD.(*)
Artikel ini telah tayang di radartasik.id, dengan judul: Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat, PSN Salah Satu Solusi yang Lebih Efektif