Keuntungan dari Gula Kelapa: Optimalisasi Lahan di Desa Sirnajaya, Tasikmalaya

Cuan dari Gula Kelapa: Optimalisasi Lahan di Desa Sirnajaya, Tasikmalaya
Cuan dari Gula Kelapa: Optimalisasi Lahan di Desa Sirnajaya, Tasikmalaya (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Keuntungan dari Gula Kelapa: Optimalisasi Lahan di Desa Sirnajaya, Tasikmalaya.

Di Desa Sirnajaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, para petani telah berhasil mengoptimalkan lahan seluas 30 hektare untuk menanam pohon kelapa, yang menjadi sumber utama pendapatan mereka. Lahan tersebut digunakan untuk industri pengolahan kelapa, menghasilkan produk utama berupa gula kelapa, atau yang lebih dikenal sebagai gula jawa.

Pemanfaatan Lahan dan Produksi Gula KelapaUus Sunendar, Sekretaris Desa Sirnajaya, mengungkapkan bahwa para petani di desanya tersebar di dua dusun: Dusun Girimekar dan Dusun Gunung Jantra. Mereka memanfaatkan lahan yang luas ini untuk mengolah gula kelapa, yang menjadi salah satu mata pencaharian utama. “Para petani ini menggunakan lahan seluas puluhan hektare untuk mengolah gula kelapa yang menjadi salah satu sumber penghasilan utama,” ujarnya kepada Radartasik.id pada Jumat, 14 Juni 2024.

Baca Juga:Keindahan Alami Curug Jagapati di Garut SelatanLink Tes Tingkat Misterius Kamu Google Form 2024: Uji Sisi Misterius Anda

Air nira yang disadap dari bunga kelapa diolah menjadi gula kelapa, yang biasanya dijual dalam bentuk mangkok dengan berat sekitar satu kilogram. Proses ini melibatkan banyak petani yang tekun dalam pekerjaan mereka, mengumpulkan air nira dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.

Produksi dan Pemasaran Gula KelapaDesa Sirnajaya memiliki banyak pohon kelapa yang dimanfaatkan secara optimal oleh para petani. Menurut Uus, petani di Desa Sirnajaya mampu memproduksi sekitar 1,5 kuintal gula kelapa setiap minggu dari lahan seluas 30 hektare. Harga jual gula kelapa ini sekitar Rp 18.000 per kilogram. Produk ini dipasarkan ke berbagai tempat, termasuk Kabupaten Ciamis, serta dijual kepada para bandar di sekitar desa karena permintaan yang tinggi.

Penghasilan Utama Masyarakat DesaKegiatan produktif ini menjadi penghasilan utama bagi masyarakat Desa Sirnajaya. Dalam sehari, seorang pengrajin dapat mengumpulkan antara 40 hingga 50 liter air nira yang siap dimasak menjadi gula kelapa. Dengan upaya keras dan dedikasi, para petani gula kelapa di Desa Sirnajaya berhasil memanfaatkan sumber daya alam mereka secara optimal, sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang signifikan untuk kesejahteraan mereka.

Proses Pembuatan Gula KelapaProses pembuatan gula kelapa dimulai dengan penyadapan bunga kelapa untuk mendapatkan air nira. Para petani biasanya menyadap bunga kelapa dua kali sehari untuk mendapatkan air nira yang segar. Setelah dikumpulkan, air nira ini kemudian dimasak dalam wajan besar hingga mengental dan berubah warna menjadi kecokelatan. Setelah mencapai konsistensi yang diinginkan, gula kelapa dicetak dalam bentuk mangkok dan dibiarkan dingin sebelum siap dijual.

0 Komentar