sumedangekspres – Terbengkalai! Rumah Sakit Mega Gotong Royong Kini Jadi Bangunan Hantu di Pinggir Laut, Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong, sebuah inisiatif ambisius yang diresmikan oleh Presiden RI ke-4, Megawati Soekarnoputri pada tahun 2013, kini menghadapi masa-masa sulit.
Rumah sakit yang terletak di tepi laut Desa Gebang Mekar ini terlihat sepi dan nyaris tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Rumah Sakit Mega Gotong Royong Kini Jadi Bangunan Hantu
Artikel ini telah tayang di radarcirebon.id dengan judul Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong Kini Sepi dan Nyaris Tak Berfungsi.
Baca Juga:Penonton Syok! Aktor Tampan Dreaming of a Freaking Fairytale Dianggap Masih Cocok Jadi Anak SekolahJadi Kado Spesial, Keluarga Hoshi SEVENTEEN Ucapkan Terimakasih ke CARAT untuk Acara Ulang Tahunnya
Latar Belakang Rumah Sakit
Saat diresmikan, Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong dibangun dengan tujuan mulia menyediakan layanan kesehatan tanpa memandang kelas sosial bagi masyarakat.
Berdiri di atas lahan seluas sekitar 5000 meter di pinggir pantai, rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan yang bisa diakses oleh semua kalangan.
Namun, realitas yang ada kini jauh dari harapan. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa rumah sakit tersebut tidak menunjukkan aktivitas pelayanan yang signifikan.
Bangunan yang megah itu kini terlihat sunyi, dengan beberapa ruang rawat inap hanya berisi tempat tidur tanpa kasur.
Fasilitas seperti kamar mandi dan toilet pun tampak tidak berfungsi, menambah kesan bangunan yang tidak berpenghuni.
Penyebab Kesepian Rumah Sakit
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab utama mengapa rumah sakit ini sepi.
Salah satunya adalah lokasinya yang terpencil, jauh dari kawasan pemukiman masyarakat.
Baca Juga:Pemdes Kamarung dan Koramil Membersihkan sampah-sampah di Jalan Stasiun PagadenWow! PT TKG Taekwang Indonesia Memberikan 17 Hewan Kurban buat Masyarakat
Rumah sakit yang berada di tepi laut ini sulit dijangkau oleh masyarakat sekitar, yang lebih memilih berobat ke Polindes atau Puskesmas yang lebih dekat dan mudah diakses.
Ono Sumasno, petugas keamanan di rumah sakit ini, menyatakan bahwa tugasnya tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga memelihara kebersihan rumah sakit.
Menurutnya, saat ini rumah sakit hanya menyediakan layanan kesehatan dasar yang buka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Dengan jumlah petugas yang hanya 12 orang, terdiri dari bidan dan perawat, pelayanan yang diberikan sangat terbatas.