sumedangekspres – KOTA – Tradisi mengemas potongan daging hewan kurban, dengan menggunakan keranjang bambu atau bongsang dan daun pisang menjadi ciri khas kurban di Masjid Agung.
Penggunaan bongsang untuk mengurangi sampah plastik, sehingga bisa menjaga lingkungan. Seperti disampaikan panitia pemotongan hewan kurban Masjid Agung Sumedang, Ust. Atep Saefulloh, Selasa (18/6/2024).
“Kami menggunakan bongsang salah satu alasannya karena ingin mengurangi sampah plastik, seperti program pemerintah saat ini,” kata Atep.
Baca Juga:Pertemuan Berkesan Dubes Kolombia Alumni SMPN 1 Tanjungsari dengan Tokoh Persib di Momen Idul AdhaPolitisi PAN Fajar Ardila dan Neng Farah Sebar Hewan Kurban di Sumedang
Selain itu, tambah dia, bongsang ini kan ciri khas untuk bawaan dengan Tahu Sumedang. “Tahu Sumedang sendiri merupakan makanan khas,” tambahnya.
Selain membantu menjaga lingkungan, menurutnya, daging jika dikemas dengan bongsang dan daun pisang, kualitasnya bisa higienis dan terjaga kualitasnya.
“Jadi agar lebih higienis lagi saat diterima oleh masyarakat yang menerimanya. Sekaligus kami juga mengajak masyarakat bahwa inilah Masjid Agung Sumedang,” ucapnya.
Atep menerangkan, pada Idul Adha tahun ini DKM Masjid Agung Sumedang menyembelih enam ekor sapi dan sepuluh ekor domba.
Dikatakan, pihaknya pun menyiapkan sekira 2.000 lembar kupon untuk ditukarkan dengan daging kurban. Adapun daging kurban akan disebar ke para fakir miskin, pondok pesantren pengurus serta imam dan khatib masjid. (bim)