sumedangekspres – Gedung Galeri Arsip Covid-19 Jabar, yang terletak di lantai 3 Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda), belum juga dibuka untuk umum sesuai target yang ditetapkan. Sekretaris Dispusipda Jabar, Andri Heriyanto, sebelumnya menyatakan bahwa ruang galeri ini direncanakan akan dibuka pada awal Februari 2024. Namun, pembukaan tersebut terpaksa ditunda karena pihaknya masih dalam proses menyiapkan konten yang akan dipamerkan di galeri tersebut.
Namun sampai saat ini, galeri dengan luas sekitar 325 meter persegi itu belum juga dibuka untuk umum. Menurut pantauan Jabar Ekspres pekan lalu, ruangan tersebut masih tertutup rapat. Pintu kaca memiliki keterangan yang melarang selain petugas untuk masuk.
Andri menjelaskan bahwa saat ini tim pelaksana dari bidang pengelola arsip statis masih sibuk mengimplementasikan perangkat lunak untuk mengisi konten di galeri tersebut. Konten tersebut dikumpulkan dari berbagai perangkat daerah dan masih dalam proses pengolahan.
Baca Juga:Inilah Tata Cara Lapor Pengaduan PPDB di Jabar 2024, Siapkan Persyaratannya!Tutorial Cek Peringkat Pendaftaran PPDB Jabar 2024 di Sapawarga dan Website
Andri juga menyatakan bahwa mereka belum bisa memastikan kapan proses pengisian konten akan selesai dan galeri bisa dibuka untuk umum. “Kami belum melakukan koordinasi lebih lanjut,” tambahnya.
Di sisi lain, galeri yang berlokasi di Jalan Kawaluyaan Indah II, Kota Bandung, sebenarnya telah diresmikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, pada Rabu (20/12/2023) lalu. Namun, tampaknya peresmian tersebut hanya bersifat seremonial, karena hingga saat ini galeri tersebut belum juga dibuka untuk umum.
Pembangunan Galeri Arsip Covid-19 ini sendiri dilaksanakan pada tahun 2023. Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jabar, pagu anggaran untuk pembangunan galeri tersebut mencapai Rp1,135 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh Inti Mitra Niaga yang menjadi pemenang dalam lelang yang dilakukan.
Galeri tersebut diharapkan menjadi pengingat dan juga tempat pembelajaran mengenai situasi pandemi yang melanda hampir seluruh dunia. Arsip-arsip yang ada di galeri ini diharapkan akan menjadi memori kolektif sebagai warisan budaya yang berharga baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Meskipun demikian, ruang galeri ini tidak sepenuhnya kosong karena beberapa konten sudah dipasang. Galeri ini terbagi dalam 7 area yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik atau kekhasan konten sendiri.