Pemanfaatan Sistem Hidroponik Smart Watering dan Autopot dalam Budidaya Tomat Ceri pada Greenhouse

foto: wikipedia.com
foto: wikipedia.com
0 Komentar

Oleh : Novy Lestari Irawan (Mahasiswi Teknologi Pangan 2018 Universitas Padjadjaran)

Tomat (Lycopersium escuslentum Mill) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak digemari oleh masyarakat karena rasa buahnya yang manis masam. Salah satu jenis tomat yang banyak dikonsumsi, yaitu tomat ceri. 

Tomat ceri memiliki ukuran buah yang kecil berbentuk bulat hingga bulat memanjang, serta memiliki rasa yang lebih manis. Rata-rata produksi tomat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan mencapai 1.114.399 ton per tahun pada tahun 2021 (BPS, 2021). 

Selain tingginya permintaan produksi tomat, budidaya tomat juga tergolong mudah. Budidaya tomat ceri dapat dilakukan secara konvensional hingga dengan memanfaatkan teknologi hidroponik di dalam rumah kaca atau greenhouse. 

Baca Juga:Balon Bupati Sumedang 2024 Perseorangan Siap Diverifikasi FaktualJalan Kabupaten ruas Hariang Rusak: Rawan Kecelakaan Lalulintas

Konsumen memperhatikan kualitas produk buah berdasarkan pada penampilan, tingkat kekerasan, rasa, dan nilai gizi (Santoso dan Purwoko, 1995 dalam Johansyah dkk, 2014). 

Sifat fisik seperti bentuk, ukuran, warna, densitas, dan tekstur berperan dalam penentuan kualitas bahan baku dan produk jadi, pengolahan, distribusi, dan penerimaan oleh konsumen. 

Tomat ceri memiliki banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, salah satunya adalah mineral. Mineral yang banyak terkandung dalam tomat ceri, yaitu kalium, magnesium, kalsium, dan zat besi. 

Mineral berperan penting dalam menjaga metabolisme dalam tubuh, serta membantu memelihara jaringan dan organ tubuh. Selain mineral, tomat ceri juga banyak mengandung antioksidan dan senyawa fitokimianya yang tinggi, termasuk likopen, β-karoten, flavonoid, vitamin C, dan banyak nutrisi penting lainnya. 

Sifat fisik dan kandungan nutrisi seperti mineral pada tomat ceri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pemberian larutan nutrisi, media tanam, air, intensitas cahaya, dan kondisi lingkungan lainnya. Budidaya tomat dengan sistem hidroponik berbeda dengan sistem budidaya konvensional. 

Mutu sayur buah yang dihasilkan lebih berkualitas karena dalam sistem hidroponik sangat bergantung pada larutan nutrisi, media tanam, serta stimulan yang digunakan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. 

Wijayani & Widodo (2005) yang menyatakan bahwa formula larutan nutrisi berpengaruh pada kualitas tomat yang dibudidayakan secara hidroponik, terutama dalam meningkatkan bobot buah, jumlah buah, kekerasan buah, kadar vitamin C dan kadar gula total.

0 Komentar