Daya Beli Menurun dan Dampak Judi Online: Tantangan Dunia Usaha di Tasikmalaya

Daya Beli Menurun dan Dampak Judi Online: Tantangan Dunia Usaha di Tasikmalaya
Daya Beli Menurun dan Dampak Judi Online: Tantangan Dunia Usaha di Tasikmalaya (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Daya Beli Menurun dan Dampak Judi Online: Tantangan Dunia Usaha di Tasikmalaya.

Kondisi ekonomi yang menantang saat ini, termasuk di Kota Tasikmalaya, menyebabkan dunia usaha mengalami kesulitan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah melemahnya daya beli masyarakat, yang disinyalir turut dipengaruhi oleh maraknya judi online.

Para pelaku usaha di Tasikmalaya harus memutar otak untuk berinovasi agar tidak kehilangan konsumen yang semakin selektif dalam membelanjakan uang mereka. Salah satu pengusaha kuliner, Deden Triadi Kusumah, mengungkapkan bahwa saat ini pelaku usaha harus berjuang untuk bertahan karena konsumen semakin rasional dan berhati-hati dalam berbelanja.

Baca Juga:Lalu Lintas di Kabupaten Garut Ramai Lancar Selama Libur Idul Adha5 Jurusan Kuliah Favorit Generasi Z: Pilihan dan Alasan di Baliknya

“Sekarang konsumen menjadi lebih rasional. Mereka selalu menghitung apa yang bisa didapat dari setiap pembelian yang mereka lakukan,” kata Deden, pemilik Ruang Asrah.

Masyarakat hanya akan membeli produk atau jasa jika mereka merasa biaya yang dikeluarkan sepadan dengan manfaat yang diterima. Hal ini memaksa para pengusaha untuk terus berinovasi, baik dalam pelayanan maupun fasilitas yang ditawarkan. “Tanpa inovasi, kita bisa kehilangan konsumen,” tambahnya.

Selain daya beli yang melemah, meningkatnya jumlah wirausahawan baru juga menambah kompetisi dalam dunia bisnis. “Banyaknya pelaku usaha di bidang yang sama juga mempengaruhi,” jelas Deden.

Fenomena judi online juga memberikan dampak signifikan pada dunia usaha. Judi online mengalihkan uang yang seharusnya berputar dalam ekonomi lokal keluar daerah secara digital. “Uang yang biasanya berputar di sini sekarang keluar daerah karena judi online,” ungkapnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Deden mencoba berbagai inovasi untuk mempertahankan bisnisnya. Salah satu inovasinya adalah menggabungkan usaha kuliner dengan hobi, sesuai dengan masukan dari konsumen.

Ruang Asrah yang dikelolanya tidak hanya menawarkan makanan, tetapi juga menyediakan area seni rupa yang menjadi tempat bagi seniman untuk menampilkan karya mereka, memberikan nuansa berbeda bagi konsumen. “Kami punya galeri seni di sini,” jelasnya.

Selain itu, Deden juga membuka kolam pemancingan di tempat yang sama. Konsumen yang membeli makanan di Ruang Asrah dapat menikmati fasilitas pemancingan ikan. “Sarapan soto di sini termasuk gratis mancing ikan,” imbuhnya.

0 Komentar