sumedangekspres – KAB BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan bahwa sampah yang menumpuk di bawah jembatan BBS Sungai Citarum, Kabupaten Bandung merupakan sampah lama yang sudah ada sejak lama. Pernyataan ini disampaikan Bey saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Taman Ikon Sektor 8 Citarum, Kabupaten Bandung, Kamis (20/6).
Dalam acara tersebut, Bey mengungkapkan bahwa informasi dari Dansektor menunjukkan bahwa sampah di jembatan BBS bukanlah sampah baru yang baru saja dibuang. “Informasi dari Dansektor menyebutkan bahwa sampah-sampah yang muncul di jembatan BBS itu adalah sampah lama, bukan sampah baru,” ujarnya.
Bey juga menyoroti bahwa masalah sampah di Sungai Citarum bukan hanya masalah teknis, tetapi juga terkait dengan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Ia menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga:RW 19 Situ Gelar Sunatan Massal: Bantu Anak-anak Kurang Mampu dan Yatim PiatuSaluran Air Terhambat, Anggota Koramil 1010/Darmaraja Bersihkan Parit
“Masalah sampah bukan lagi persoalan individu, tapi persoalan bersama. Secanggih apapun alat yang kita gunakan, kalau pola pikir dan perilaku membuang sampah tidak berubah, hasilnya tidak akan maksimal,” tegas Bey.
Ia menyatakan bahwa momentum Hari Lingkungan Hidup harus dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Menurutnya, perubahan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Bey berencana untuk bertemu dengan seluruh camat di Kabupaten Bandung dalam waktu dekat untuk mengoordinasikan pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam menangani masalah sampah. “Kami provinsi mulai kemarin telah bertemu dengan camat dari Kota Bandung dan nanti kami akan bertemu dengan camat seluruh Kabupaten Bandung untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah,” jelas Bey.
Selain itu, Bey juga mengingatkan masyarakat akan perubahan iklim yang ekstrim yang telah diingatkan oleh Presiden Jokowi. Ia berharap masyarakat mulai mengubah perilaku membuang sampah untuk menghadapi ancaman tersebut. “Presiden telah mengingatkan kita tentang ancaman suhu ekstrem tahun ini. Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah mengubah perilaku dalam pembuangan sampah, karena ini adalah kunci utama,” ungkap Bey.